Rafael Malalangi Akhirnya Jadi Polisi Atas Restu Kapolri
VIVA – Rafael Malalangi, calon siswa Bintara Polri asal Minahasa Selatan akhirnya diterima usai melakukan protes atau komplain hingga viral videonya di media sosial. Sebab, Rafael namanya hilang setelah dinyatakan lulus dan digantikan orang lain. Ternyata, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Nana Sudjana mengusulkan agar Rafael diterima jadi calon siswa Bintara Polri kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Usulan dari Pak Kapolda Sulut diterima oleh Bapak Kapolri, calon siswa Bintara Rafael Malalangi dimasukkan ke dalam gelombang kedua. Sehingga, Bapak Kapolri mengambil kebijakan untuk menambah kuota Pabanrim Polres Minsel menjadi 23 orang lulus untuk ikut pendidikan tahun 2022," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Jules Abraham Abast pada Jumat, 30 Juli 2021.
Menurut dia, Kapolda Sulawesi Utara sejak awal seleksi penerimaan terpadu Anggota Polri T.A 2021 telah menyampaikan bahwa penerimaan saat ini ada dua gelombang. Bahkan, Irjen Nana telah menekankan dalam proses seleksi mengedepankan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis alias BETAH serta bebas dari percaloan.
"Pada proses seleksi ini juga diawasi oleh Pengawas Internal (unsur kepolisian) dan Pengawas Eksternal (luar kepolisian)," ujarnya.
Ia menjelaskan panitia telah mengundang calon siswa Rafael dan Franco Efraim Kowal bersama orang tuanya untuk hadir ke Polda Sulawesi Utara dalam rangka disampaikan adanya koreksi terhadap hasil sidang terbuka kelulusan penerimaan Bintara dan Tamtama Polda Sulawesi Utara T.A 2021 pada Jumat, 23 Juli 2021.
Dalam pertemuan tersebut, kata Jules, terdapat keberatan dari Franco terkait nilai akhir tes kesamaptaan jasmani. Setelah dilakukan verifikasi dengan cara menampilkan flip chart, saat pelaksanaan tes oleh Tim Kesamaptaan Jasmani terhadap nilai dari Franco ternyata ada kekeliruan pada nilai akhir tes kesamaptaan jasmani tersebut.
Maka, Franco masuk dalam ranking sesuai kuota atau lulus terpilih. Dengan masuknya atau secara ranking Franco lulus terpilih, maka secara otomatis calon siswa Rafael adalah ranking terakhir (rangking 22), awalnya dinyatakan lulus terpilih menjadi batal atau dinyatakan lulus tidak terpilih, dan menjadi ranking 23.