Kalah Pilkades, Keluarga Petahana di Lombok Blokir Jalan 

Akses Jalan yang Ditutup Usai Penghitungan Suara Pilkades di Lombok Timur
Sumber :
  • VIVA/ Satria Zulfikar

VIVA – Keluarga petahana calon Kepala Desa Selebung Ketangga, Kecamatan Keruak, Lombok Timur, memblokir jalan kampung karena kalah dalam Pilkades, pada Rabu 28 Juli 2021.

Keluarga kecewa, karena Bagus Wacana R, yang merupakan petahana kalah telak dalam pilkades. Keluarga marah karena warga tidak memilih Bagus untuk kedua kalinya.

Penghitungan suara selesai pada Rabu malam. Petahana yakni Bagus Wacana, kalah telak dari lawannya. Petahana tersebut hanya mengantongi 311 suara. Sementara lawannya, Sarka Kartawang, meraih suara terbanyak yaitu 1.347 suara. 

Frustasi dengan hasil perhitungan suara, pihak keluarga Bagus kemudian memblokir akses jalan warga di Gubuk Keren. Akses jalan tersebut sebelumnya dibangun oleh Bagus di lahan pribadi, sejak mencalonkan diri lima tahun lalu.

Salah seorang warga yang enggan namanya disebutkan membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan, jalan sempat ditutup pasca perhitungan suara.

"Salah satu keluarga petahana kecewa dengan pilihan masyarakat yang tak mendukung keluarganya, berbuntut penuntutan akses jalan," katanya, Kamis, 29 Juli 2021.

Dia juga membenarkan bahwa sebelumnya jalan tersebut memang dari lahan pribadi keluarga petahana. Jalan tersebut dibuka agar bisa dilewati motor dan mobil oleh warga. 

"Saat ini petahana gagal mempertahankan kursinya, hal inilah yang membuat salah satu keluarganya kecewa dan sempat menutup jalan pada malam sehabis pilkades dilaksanakan," ujarnya.

Pihak kepolisian dan Camat Keruak datang melakukan pendekatan. Sehingga akses jalan yang rencananya akan ditembok batal dilakukan.

Namun pada Kamis siang tadi, akses jalan kembali diblokir, sehingga warga tidak dapat melintas.

"Batako yang semua akan dijadikan tembok, disusun di tengah jalan sehingga sebagian masyarakat kembali tak bisa menggunakan jalan tersebut," katanya.

Sementara Bhabinkamtibmas Desa Selebung Ketangga, Bripka Suhardi, mengatakan masalah tersebut telah dimediasikan oleh kepolisian bersama camat.

"Sudah dimediasikan, begitu kejadian kemarin kita sudah mediasikan sehingga tidak ada pemblokiran," katanya.

Suhardi juga mengatakan, tidak seluruh akses jalan yang ditutup. Hanya dibagian milik keluarga tersebut. Tetapi memang berakibat penyempitan jalan, dan hanya bisa dilalui roda dua. 

"Tidak semuanya ditutup. Tanah miliknya yang digunakan untuk jalan diambil kembali, tapi masih bisa dilalui motor. Kecuali roda empat," ujarnya.

Dia mengatakan hingga saat ini situasi kondusif. Petugas masih berupaya melakukan mediasi kembali untuk mencari solusi.