Bupati Manokwari Klarifikasi Kabar Meninggalnya Gubernur Papua Barat
- ANTARA/Hans Arnold Kapisa
VIVA – Bupati Manokwari Hermus Indou, di Manokwari, Rabu, menyampaikan klarifikasi kepada penduduk di kabupaten setempat mengenai kabar bohong (hoax) yang menyatakan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meninggal dunia setelah disuntik vaksin COVID-19.
Pernyataan klarifikasi itu disampaikan Bupati Hermus Indou kepada warga masyarakat sejumlah Distrik di wilayah Kabupaten Manokwari yang melakukan aksi blokade jalan setelah terhasut kabar bohong mengenai Gubernur Papua Barat.
"Saya perlu klarifikasi informasi ini, bahwa tidak benar bapak Gubernur meninggal dunia karena divaksin COVID-19. Itu hoax," kata Hermus.
Dia menerangkan pula bahwa oknum pelaku penyebar berita bohong mengenai kematian Gubernur Papua Barat melalui unggahan media sosial Facebook, sudah meminta maaf kepada gubernur atas unggahan pribadinya itu.
"Oknum pelaku penyebar hoax tersebut sudah datang dan memohon maaf dari Bapak Gubernur pagi tadi di rumah kediaman Gubernur," kata Hermus Indou kepada warganya.
Hingga kini, Hermus masih berada di sejumlah titik aksi untuk memberikan penjelasan dan pemahaman kepada warga tentang kabar bohong kematian Gubernur yang juga selaku kepala suku besar Arfak di provinsi itu.
Di tempat terpisah, pengguna akun Facebook berinisial VY didampingi kedua orang tuanya sudah mendatangi rumah kediaman Gubernur Papua Barat untuk menyampaikan permohonan maaf.
Di hadapan Gubernur, VY mengaku khilaf karena terhasut kabar bohong melalui sambungan telepon seluler, sehingga tanpa mengecek kebenaran informasi itu, dia lalu mengunggahnya di akun Facebook miliknya.
"Saya benar-benar salah, dan tidak ada maksud lain, selain menyampaikan kabar duka yang saya terima lewat unggahan Facebook tanpa mengecek ulang kebenaran informasi ini," kata VY.
Kedatangannya bersama kedua orang tuanya pun diterima oleh Gubernur Papua Barat, dan secara kekeluargaan pula, Gubernur Papua Barat memaafkan VY.
Gubernur lalu mengimbau kepada warga masyarakat provinsi Papua Barat khususnya pengguna media sosial agar lebih bijak dalam menerima berbagai informasi sebelum meneruskan informasi itu kepada orang lain. (ant)