Sosok KH Ahmad Lutfi Fathullah, Ulama Betawi Pakar Hadis
- Tangkapan layar youtube/NgajiDimana
VIVA – Umat muslim Indonesia Kembali berduka atas meninggalnya salah satu ulama Betawi di bidang hadits pendiri Pusat Kajian Hadis Jakarta dan juga merupakan Ketua Baznas/Basis DKI, KH Dr Ahmad Lutfi Fathullah.
Beliau dikabarkan meninggalkan pada Ahad (11/7) sekira pukul 18.22 WIB di RSUD Pasar Minggu.
Kabar tersebut juga disampaikan langsung di akun Instagram milik @yusufmansurnew yang terverifikasi.
"Telah berpulang ke rahmatullah guru kita semua Kyai Lutfi Fathullah jam 18.22 WIB di RSUD Pasar Minggu," ucapan Yusuf Mansur dalam postingan instagramnya @yusufmansurnew pada Minggu (11/7/2021) kemarin.
Lutfi Fathullah merupakan salah satu ulama Betawi di bidang hadits pendiri Pusat Kajian Hadis Jakarta. Kontribusi Kiai Lutfi Fathullah fokus pada kajian hadits yang dikembangkan dalam dunia digital.
Inilah sosok KH Dr Ahmad Lutfi Fathullah ? Berikut profilnya yang dikutip dari berbagai sumber.
Biografi
Sosok Kiai Lutfi Fathullah dan biografinya merupakan sosok yang dikagumi oleh masyarakat Indonesia. Beliau memberikan sumbangsih besar dalam perpustakaan Islam digital.
Dr. Ahmad Lutfi Fathullah merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan ilmu hadits di Indonesia.
Beliau mengembangkan ilmu hadits dengan memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana, untuk mempermudah orang lain mempelajari hadis dengan membuat aplikasi-aplikasi komputer dan juga smartphone.
Kiai Lutfi Fathullah merupakan cucu dari ulama kharismatik asal Betawi KH Mughni. KH Dr Ahmad Lutfi Fathullah lahir di Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 25 Maret 1964.
Pendidikan
Semasa kecil, beliau mengaji kepada pamannya, KH Ali Syibromalisi. Setelah menginjak sekolah dasar, ia melanjutkan Pendidikan di Pondok Gontor Ponorogo selama 6 tahun.
Ketika kuliah, beliau pendidikan S1 di Damascus University, Fakultas Syariah, Jurusan Fiqh wa Usulih, dilanjutkan di Jordan University untuk S2, Fakultas Syariah, mayor Hadits minor Tafsir dan menyelesaikan S3 di Universitas Kebangsaan Malaysia, Fakulti Pengajian Islam dengan kajian utamanya Hadits.
Setelah menempuh Pendidikan dan Kembali ke Indonesia, kemudian beliau mengajar di beberapa sekolah pascasarjana, antara lain di UI Jakarta, UIN Jakarta, UIN Bandung, UMJ, UM Solo, UM Bengkulu, UM Tangerang, Program Interdiciplinary Islamic Studies Mc Gill Canada-UIN Jakarta, Dosen Fakultas Ushuluddin di UIN Jakarta, UIN Bandung, IIQ Jakarta dan Pendidikan Mubaligh Al-Azhar Jakarta.
Kiai Luthfi juga menjadi salah seorang pengajar tetap pada pengajian Majlis Al-Bahtsi wat Tahqiq Assalam, sebuah pengajian Subuh yang diadakan dua Sabtu sekali secara berkeliling di wilayah DKI Jakarta.
Selain mengajar, Kiai Luthfi juga seorang penulis buku yang produktif. Karya-karyanya sudah banyak diterbitkan.
Berikut ini adalah judul buku yang pernah ditulis Kiai Luthfi Fathullah, yaitu
- Hadits-Hadits Keutamaan Al-Qur`an
- Hadits- Hadits Lemah dan Palsu dalam Kitab Durrat Al-Nasihin
- Rumus-Rumus dalam Kitab Hadits dan Rijal Al-Hadits
- Seri Hadits untuk anak 1-4 tahun, yaitu: Sayangi Kami Sayangi Sesama
- Aku Anak Muslim
- Aku Bisa Karena Belajar
- Menuju Generasi Qur`ani
- Menguak Kesesatan Aliran Ahmadiyah
- Kembang Setaman Perkawinan (bersama)
- Wajah Baru Relasi Hubungan Suami-Istri (bersama)
- Pribadi Rasulullah SAW dalam Kitab Tawdihud Dala`il karya Guru Mughni Kuningan
- Fiqh Nakerwan Hongkong
- Memulai Perubahan Menggapai Kesuksesan
- Tips Mengatur Gaji Nakerwan
- Fiqh Khitan Perempuan
- Jalan Santri Menjadi Ulama
- Kamus dan Rumus Hadits
Selain menerbitkan buku-buku cetak, beliau juga merintis pengadaan buku-buku Islam digital berbasis komputer, di antaranya CD Potret Pribadi dan Kehidupan Rasullulah SAW, dan DVD Hadits dan Ilmu Hadits.
Dedikasi pada Kajian Hadis karena kecintaannya pada ilmu hadis dan untuk meningkatkan pemahaman serta memudahkan umat dalam belajar dan mendapatkan refrensi tentang hadis, ia mendirikan Pusat Kajian Hadits (PKH).
Wafatnya Kiai Lutfi Fathullah meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi umat muslim. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mensholatkan jenazah Kiai Lutfi sebelum dikebumikan.