Direktur RSUD Papua Barat: Tidak Ada Lagi Tempat untuk Merawat Pasien

Rumah Sakit Umum Daerah Papua Barat di Manokwari tak lagi mampu menerima pasien COVID-19 sejak Jumat, 9 Juli 2021, menyusul lonjakan kasus infeksi di kabupaten itu.
Sumber :
  • ANTARA/Hans Arnold Kapisa

VIVA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Barat tutup sementara untuk pasien COVID-19 dimulai Jumat pagi ini, karena jumlah pasien COVID-19 sudah melebihi kapasitas daya tampung rumah sakit itu.

Direktur RSUD Papua Barat dr Arnold Tiniap membenarkan bahwa rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di ibu kota provinsi itu harus ditutup sementara karena ruang rawat inap pasien sudah kelebihan kapasitas.

"Saat ini ada 111 pasien COVID-19 yang dirawat, kami tutup sementara karena memang tidak ada lagi tempat untuk merawat pasien," kata Arnold Tiniap.

Dia mengatakan bahwa kapasitas daya tampung pasien COVID-19 di RSUD itu adalah 120 orang, namun sebagian ruang belum memenuhi standar kelayakan untuk digunakan, sehingga daya tampung maksimal 110 orang saja.

Selain kelebihan kapasitas, Tiniap juga mengakui 20 tenaga kesehatan (nakes) di RSUD itu positif terpapar virus corona, sehingga dibutuhkan waktu untuk proses isolasi mandiri bagi para nakes itu.

Arnold Tiniap juga mengatakan bahwa kini cadangan oksigen medis untuk pasien COVID-19 gejala sedang hingga berat di RSUD Papua Barat mulai menipis. "Kami sedang berusaha bersama Dinas Kesehatan agar penyedia isi ulang oksigen di daerah ini bisa tingkatkan produksi," ujarnya.

Tak ada pilihan lain untuk menurunkan tingkat penularan virus corona, kata Tiniap, bahwa masyarakat harus mampu menjaga diri sendiri dengan ketat protokol kesehatan. Jika masyarakat terus abai, katanya,  upaya Satgas COVID-19 dan semua pihak akan sia-sia untuk menekan laju penyebaran virus corona.

Dia menyatakan pula bahwa temuan kasus positif corona lewat pelacakan menunjukkan bahwa Papua Barat pekan ini tertinggi di Indonesia.

"Sampai Kamis kemarin, ada tambahan 317 kasus baru, sehingga total kasus (aktif) positif corona Papua Barat mencapai 2.912, di mana 1.404 kasus aktif berasal dari Kabupaten Manokwari," ujar Tiniap. (ant)