Gedung Eks Perakitan Mobil Esemka Dijadikan Tempat Karantina COVID-19
- VIVA/Fajar Sodiq
VIVA – Pemerintah Kota Solo mulai mengoperasikan Solo Techno Park (STP) sebagai tempat karantina terpusat bagi pasien COVID-19 yang terkategori ringan atau orang tanpa gejala (OTG). Pengoperasian kembali tempat karantina itu menyusul mengganasnya penyebaran kasus COVID-19 di Kota Solo.
Sejumlah mobil ambulans tampak hilir mudik menuju tempat karantina terpusat yang memanfaatkan bangunan gedung eks tempat perakitan mobil Esemka itu. Para tenaga kesehatan (nakes) dengan pakaian dekontaminasi alias baju hazmat tampak menyambut kedatangan para pasien OTG yang diangkut dengan ambulans.
Sebelum masuk ke tempat karantina, para pasien itu terlebih dahulu menjalani screening di sebuah tenda berwarna putih yang didirikan di depan pintu masuk STP. Setelah semua proses screening selesai, para pasien langsung masuk ke tempat karantina melalui pintu belakang dengan dikawal sejumlah nakes.
Ketua Pelaksana Satgas COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan STP dioperasikasikan sebagai tempat karantina terpusat mulai Jumat, 2 Juli 2021. Kebijakan kembali mengoperasikan STP sebagai tempat karantina itu lantaran tempat karantina terpusat di Asrama Haji Donohudan Boyolali yang selama ini menjadi tempat karantina pasien OTG asal Solo telah penuh.
“Tapi kalau melihat data keterpaparan ini, yo wis sedelok kebak (sebentar lagi penuh). Bisa juga karena Donohudan penuh, ya, bisa juga pilihan juga ingin dikarantina di STP,” kata Ahyani saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat.
Selain STP, Ahyani mengungkapkan tempat karantina terpusat lainnya akan menyusul untuk segera beroperasi. Tempat karantina tambahan itu di antaranya di Grha Wisata Niaga dan sejumlah bangunan sekolah di masing-masing kecamatan di Solo.
Tempat karantina terpusat yang memanfaatkan bangunan sekolah masih proses persiapan. Nantinya tempat karantina di sekolah itu digunakan jika dua tempat karantina terpusat yang paling besar, yakni STP dan Grha Wisata Niaga, telah penuh baru akan dialihkan ke sekolah-sekolah.
“Kapasitas Solo Techno Park itu sekitar 100 lebih dikit. Kemudian yang di Grha Wisata Niaga kapasitasnya natara 150 orang. Untuk sekolah nanti masing-masing kapasitasnya sekitar 200-an orang. Dari semua tempat karantina itu kapasitasnya lebih dari 2.000,” katanya.
Kasus penularan COVID-19 di Solo naik cukup siginikan setiap hari. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Solo, jumlah kasus penyebaran COVID-19 per 1 Juli tercatat bertambah 211 kasus dengan jumlah kumulatif 14.136 kasus. Rinciannya 11.1160 sembuh, 2.094 isolasi mandiri, 242 dirawat, dan 640. meninggal.