Ivermectin Diuji Klinik untuk Obat COVID-19 di Delapan Rumah Sakit
- ANTARA
VIVA – Uji klinik terhadap ivermectin sedang dilakukan di delapan rumah sakit di Indonesia, yakni RS Wisma Atlet, RS Esnawan, RS Suyoto, RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan, RS Sulianti, RS Adam Malik, dan RS Pontianak.
Uji klinik itu juga dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Pusat dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengeluarkan izin edar.
Iskandar Purnomohadi, Communication Director PT Harsen Laboratories, mengatakan tiga bulan lalu pihaknya telah menyerahkan donasi 3.000 butir Ivermectin dan 3.000 butir placebo yang diminta oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan sebagai sumbangan untuk mendukung uji klinis ivermectin dengan delapan rumah sakit.
"Hasil uji klinis tersebut diharapkan bisa keluar dalam waktu tiga sampai lima bulan ke depan," ujar Iskandar dalam dalam webinar, Senin, 28 Juni 2021.
Iskandar mengatakan PT Harsen Laboratories sebelumnya telah melakukan riset secara terbatas sebelum memproduksi ivermectin. Hasilnya memperlihatkan bahwa pasien COVID-19 yang diberi ivermectin rata-rata sembuh dalam waktu tujuh sampai 10 hari. "Tidak heran ivermectin mendapat julukan wonder drug atau obat ajaib," kata dia.
Riset itu juga menunjukkan bahwa potensi penggunaan ivermectin sangat besar untuk melawan COVID-19 di Indonesia apalagi beberapa negara berkembang juga sudah menggunakannya.
"Obat Ivermectin adalah obat yang termasuk aman, efektif dan murah," kata Iskandar.
Ketua FLCCC Alliance Indonesia Sofia Koswara, mengatakan sudah waktunya ivermectin diberikan izin sebagai obat COVID-19. Di negara Slovakia, pemerintah baru memberikan izin untuk pengedaran ivermectin sebagai obat COVID-19.
Bukti nyata dalam bentuk uji klinis, meta analisis, studi penelitian dan penggunaan di lapangan sudah ada dari berbagai negara, termasuk di Indonesia. Hasilnya semua menyatakan hal yang mirip, ivermectin efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit COVID-19.
"Tingkat efikasi atau kemanjuran ivermectin tidak bisa diabaikan lagi. Adalah suatu kelalaian jika hasil dan fakta yang ada di depan mata kita diabaikan," ujar Sofia.
Sofia menyebutkan data di India yang mengalami penurunan kasus COVID-19 hingga 97 persen. Hal ini terjadi di Delhi di mana tercatat penurunan kasus dari 28.395 turun menjadi 956. Begitupun di beberapa provinsi lain seperti Uttar Pradesh, Goa Kamakata dan Uttarakhand.
Kelima provinsi ini mencatat penurunan kasus COVID-19 dalam kurun waktu lima minggu setelah dilakukan pembagian masal ivermectin.
"Ini hanya satu contoh dari satu negara, banyak lagi contoh-contoh nyata yang lain dari berbagai negara. Indonesia harus segera menyusul menjadi contoh baik yang berhasil mengatasi COVID-19," kata Sofia. (ant)