Polisi Selidiki Pekerja Proyek yang Disandera Teroris KKB Papua
- VIVA.co.id/ Aman Hasibuan (Papua)
VIVA – Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait informasi adanya warga sipil tukang bangunan yang disandera oleh teroris kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua pasca penembakan di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua pada Kamis, 24 Juni 2021.
“Empat orang yang disandera oleh KKB masih dalam penyelidikan lebih lanjut,” kata Kamal melalui keterangannya pada Jumat, 25 Juni 2021.
Menurut dia, pelaku diduga merupakan Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Tendius Gwijangge alias tendinus Murib. Saat ini, personel gabungan masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap Teroris Kelompok Kriminal Bersenjata.
“Identitas korban meninggal dunia Suardi (belum teridentifikasi), Sudarto (belum teridentifikasi) dan Idin (belum teridentifikasi). Sedangkan, korban luka yakni Saiful (47 tahun) dan Obaja Nang (35 tahun),” ujarnya.
Saat ini, Kamal mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan dan penyidikan berkoordinasi dengan pihak lain serta mendatangi TKP termasuk mengevakuasi korban.
“Kami meminta keterangan saksi-saksi dan mengejar kelompok bersenjata,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diduga menembak dan menyandera warga sipil yang bekerja sebagai tukang bangunan, di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis, 24 Juni 2021.
Saksi mata berinisial DK mengatakan, saat itu karyawan PT Sinama tengah melakukan aktifitas pembangunan proyek Jembatan Kali Kuk, Kampung Samboga, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Kemudian, pada pukul 11.05 WIT, korban bernama Saiful yang merupakan sopir pada PT Sinama bersama karyawan lainnya, menggunakan truk untuk mengambil material proyek berupa batu ciping (batu olahan) dari Camp Kali Kuk kampung Samboga dengan tujuan PT. Berantas, di Kampung Sukamo. Truk tersebut melewati jembatan Kali I Kampung Samboga, Distrik Seradala.
“Saat melintas jembatan Kali I (rit pertama) dalam mengangkut material dari PT Berantas bersama 3 truk lainnya belum ada kelompok KKB. Kemudian sopir kembali melewati jembatan kali I (rit kedua) mengangkut material dari PT Berantas di mana korban dengan menggunakan truk berada pada posisi belakang,” kata Kamal.