Laboratorium Kesehatan Jawa Barat Dapat Penghargaan ISO
- Freepik/pressfoto
VIVA – Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jawa Barat mendapat penghargaan Standar ISO 17043 sebagai standar internasional bagi laboratorium penyelenggara uji profiensi.
Capaian kali ketiga kali itu dianggap menjadi bukti kinerja konsisten selama pandemi COVID-19 dalam menangani wabah sekaligus sebagai laboratorium rujukan nasional dalam pengujian sampel COVID-19.
Kepala Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat Emma Rahmawati mengklaim, capaian itu seakan menjadi kado indah atas kerja keras lembaganya, terlebih pada saat ini lonjakan kasus penularan sehingga jumlah sampel yang masuk dan mesti diperiksa tiga kali lipat dari jumlah sampel tertinggi pada tahun lalu.
“Saya juga tentu sangat berterima kasih kepada seluruh jajaran, terutama kepada Bu Riny Robiani, Kasi Mutu Pengembangan, dan timm, para pejabat struktural lainnya, jabatan funsional ASN maupun non-ASN di Laboratorium Kesehatan Jawa Barat yang sudah bersusah payah mempertahankan ISO ini," ujar Emma, Selasa, 22 Juni 2021.
Untuk mendapatkan penghargaan itu, Labkes Jawa Barat melaksanakan penilaian 15 aspek manajemen dan 10 aspek teknis selain penghargaan dari ISO 17043. Labkes juga memperoleh predikat Lulus Paripurna dari Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK), juga melaksanakan Akreditasi Laboratorium Medik/ISO 15189 dengan menambah lingkup akreditasi, yaitu parameter pemeriksaan COVID-19, dan saat ini sedang menunggu hasil.
Hal lain yang sedang dilaksanakan Labkes Jawa Barat di tengah pandemi ini menjalin kolaborasi antar-Laboratorium Kesehatan se-Indonesia dengan menjadi salah satu pemrakarsa terbentuknya Asosiasi Laboratorium Kesehatan Daerah Indonesia.
Labkes Jawa Barat juga mendorong terbentuknya Asosiasi Laboratorium Kesehatan Jawa Barat yang akan ditetapkan setelah Munas, sebagai upaya peningkatan dan penguatan peran Labkes dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Saat disinggung mengenai aktivitas pengujian sampel COVID-19, Emma mengungkapkan, menyikapi perkembangan terakhir yang cenderung naik tajam, meskipun dengan tenaga yang terbatas, petugas Labkes Jawa Barat terus berupaya dan bekerja ekstra.
Upaya memutus rantai penularan COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama. Selain melaksanakan 3T—tracing, testing, dan treament—perlu upaya keras di bagian hulu, yaitu dengan tetap menjalankan 5M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan. “Apa pun varian virusnya, senjatanya adalah 5M,” katanya.