Kelompok MIT Pimpinan Ali Kalora di Poso Disebut Tersisa 9 Orang

Sejumlah pengendara mobil melintas di depan baliho yang menampilkan buronan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Desa Tambarana, Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Rabu, 23 Desember 2020.
Sumber :
  • ANTARA/Basri Marzuki

VIVA – Tim Satuan Tugas Madago Raya membentuk tiga tim untuk memburu sembilan orang anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO). 

Tiga tim itu terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Poso agar tidak terganggu dari kegiatan DPO MIT Poso itu.

"Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto, Senin, 31 Mei 2021.

Berdasarkan hasil analisis Kepolisian, sembilan orang DPO MIT Poso terbagi dari dua kelompok: satu kelompok berjumlah empat orang dan satu kelompok lagi berjumlah lima orang.

"Karena kemarin ada lima orang, berdasarkan keterangan saksi itu dipimpin oleh DPO MIT Poso, Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua, satu kelompok dipimpin Qatar dan satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora," jelasnya

Untuk kekuatan DPO MIT Poso ini, Didik Supranoto menyebutkan kepolisian belum mempunyai data yang tepat.

"Berapa amunisinya dan senjata mereka nanti kita akan sampaikan saat tim satgas Madago Raya punya data yang tepat," sebutnya

Setelah peristiwa pembunuhan empat korban di Desa Kalimago itu, polisi mengimbau warga untuk tetap tenang dan tetap melaksanakan kegiatan seperti biasanya. Warga diimbau untuk melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat jika melihat keberadaan sembilan orang DPO MIT itu.

"TNI dan Polri yang tergabung di Satgas Madago Raya telah melakukan kegiatan secara maksimal untuk titik yang dicurigai sebagai lintasan para Mujahidin Indonesia Timur di tempat tempat turun terhadap masyarakat," ujarnya. (ant)