Banjir di Nunukan Berangsur Surut setelah Sembilan Hari Merendam
- ANTARA/Iskandar Zulkarnaen
VIVA – Banjir yang melanda delapan desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak 20 Mei 2021, kini berangsur surut.
"Kondisi air sungai di Kecamatan Sembakung hari ini (Sabtu, 29/5) sekitar pukul 12.52 Wita pada level 4,45 M air dan banjir mulai berangsur surut," kata Camat Sembakung Zulkifli saat dihubungi di Tanjung Selor, Sabtu, 29 Mei.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan dilaporkan dalam perjalanan menuju Sembakung dari Nunukan untuk penanganan pascabencana.
Ia berharap tidak terjadi hujan di kawasan hulu Sungai Sembakung agar air sungai tidak meluap lagi.
Jumlah warga terdampak banjir Kecamatan Sembakung tercatat 641 kk atau 2.151 jiwa dan 455 rumah terendam.
Aktivitas warga di delapan desa itu sempat lumpuh karena ketinggian air sungai mencapai level 4,94 meter, padahal normalnya pada level 3,0 meter.
Dari 10 desa di Sembakung, hanya dua yang bebas banjir, sedangkan delapan desa lumpuh, yakni Desa Butas Bagu, Lubuk, Pagar, Tujung (Kampung Lama), Manuk Bungkul, Atap, Lubakan, dan Desa Tagul. Sedangkan Desa Pelaju dan Tepian terbebas dari banjir.
Banjir tidak hanya merendam ratusan rumah warga, namun juga fasilitas umum seperti jalan, jembatan dan masjid. Banjir juga merendam fasilitas pemerintahan, yakni perkantoran, fasilitas kesehatan dan pendidikan.
Sungai Sembakung sepanjang 287 kilometer itu memiliki hulu daerah aliran sungai (DAS) di wilayah Malaysia. (ant)