Lonjakan COVID-19 di Kudus, RSUD Tambah Tempat Tidur

Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

VIVA - Angka kasus COVID-19 sedang melonjak tinggi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ada penambahan lebih dari 800 kasus, pasca libur Lebaran 2021.

Beberapa kelurahan dan desa di Kudus pun di-lockdown. Sementara di semua rumah sakit di Kudus, ruang perawatan nyaris over capacity.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menyebut penanganan kasus lonjakan kasus COVID-19 di Kudus telah dilakukan. Di antaranya RSUD Loekmono Hadi Kudus telah menambah kapasitas pemanfaatan tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit.

"Di RSUD Loekmono Hadi itu dinaikkan dua kali lipat dari sebelumnya, supaya terjadi relaksasi hunian,” kata Yulianto ditemui di Semarang, Jumat, 28 Mei 2021.

Baca juga: Ganjar Blakblakan Ungkap Tren Peningkatan COVID-19 di Tiga Kabupaten

Yulianto menambahkan pihaknya meminta kabupaten sekitar Kudus yang biasanya menjadikan Kudus sebagai tempat rujukan agar itu sementara tidak dilakukan.

"Kabupaten sekitar Kudus bisa merawat pasien di daerah masing-masing dulu, atau bisa juga ke RSUD Wongsonegoro Kota Semarang. Mengingat, di RS tersebut, kapasitasnya masih banyak dan tingkat hunian pun sedikit," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa lonjakan tidak hanya terjadi di Kudus, tapi juga di Kabupaten Jepara, Kendal, dan Sragen, dan beberapa daerah lainnya. Hal itu terjadi karena saat ini merupakan masa inkubasi 14 hari pasca lebaran.

"Untuk Jawa Tengah sebenarnya Case Fatality Ratenya turun. Bisa turunnya karena kasus barunya meningkat. Turun 0,05 persen. Jadi cuman sedikit. Kita harapkan semoga ke depan ini sudah bisa atasi bersama karena kerja sama kita dengan kabupaten kota cukup bagus. Dan komitmen kabupaten kota cukup tinggi sehingga kita optimis kita bisa,” katanya.

Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne