Partai Besutan Amien Rais Kumandangkan Perang Siber dengan Israel
- VIVA/Cahyo Edi
VIVA – Partai Ummat menilai serangan yang dilakukan Israel ke masyarakat Palestina sebagai tindakan kekerasan yang tidak bisa ditoleransi dan harus segera dihentikan.
Menurut Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi, perilaku Israel terhadap Palestina makin brutal dan anti-kemanusiaan. Partai besutan Amien Rais itu, katanya, berkesimpulan bahwa perilaku biadab penghancuran peradaban oleh Israel tidak dapat ditoleransi lagi.
"Oleh karenanya komunitas internasional harus bersatu untuk menghentikannya agar keberlangsungan hidup Palestina tidak ditentukan oleh kejahatan Israel," kata Ridho dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 16 Mei 2021.
Ridho menjabarkan bahwa kini di dunia telah terjadi perang siber, konfrontasi di dunia maya untuk membolak-balikkan kenyataan bahwa Israel menyerang Palestina menjadi Palestina yang justru menyerang Israel.
"Dalam rangka menghadapi perang cyber melawan Zionis Israel sekarang ini, Partai Ummat mengajak cyber army seluruh dunia untuk ikut bersama mengepung gerombolan cyber di mana pun yang diduga pro zionis Israel," ujar Ridho.
"Partai Ummat menyerukan kepada semua netizen anti-kebiadaban zionis Israel untuk aktif memberikan informasi nama-nama produk, nama kelompok dan informasi jenis komunitas apa pun yang diduga keras berafiliasi dengan Israel, dengan me-mention akun Twitter @DPP_PartaiUmmat dan akun Instagram @dpp_partaiummat selama 24 jam penuh.”
Buni Yani, yang mendampingi Ridho dalam membacakan keterangan tertulisnya, menyampaikan bahwa pasukan siber yang akan dibuat oleh Partai Ummat, d iantaranya akan memproduksi konten-konten di media sosial.
"Kami berencana membuat semacam konten ada unsur histori bagaimana zionis Israel ini dimulai dan bagaimana kebiadabannya dalam sejarahnya. Kami akan membuat visualisasi video dan mengajak masyarakat luas untuk bergerak bersama-sama dengan kami," katanya.
"Mungkin sebagian kita sudah aware (memahami) dengan kondisi Palestina dengan Zionis Palestina. Tapi sebagian besar generasi muda kita belum aware. Untuk membangun awarness ini kita membuat konten-konten di media sosial," ujarnya.