Tim Gabungan Kejar 5 Tahanan Narkoba Kabur dari Sel BNNP Sumut

Petugas melakukan pemeriksaan di ruang tahanan/Ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara langsung berkordinasi dengan kepolisian dan pihak terkait untuk melakukan pengejaran untuk menangkap kembali tahanan kasus narkoba yang berhasil melarikan diri.

Kelima tahanan kabur itu, yakni Rahmat Hidayatulloh alias Muhammad Isbandi warga Perum Bukit Melati, Jalan Markopolo, Kecamatan Dapur 12, Kota Batam, Kepulauan Riau. Lalu, Zulfikar warga Dusun Matang Mesjid, Desa Matang Punong, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, NAD.

Kemudian, Muhammad Junaidi warga Jalan Baung, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara, Sumut, serta Irwanda dan Marzuki Ahmad, warga Jalan Irigasi, Kecamatan Jeunieb, Kabupaten Bireun, Aceh.

Kelima tahanan kasus narkoba itu, melarikan diri dari Kantor BNNP Sumut beralamat di Jalan Balai Pom, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu dini hari, 16 Mei 2021, sekitar pukul 00.20 WIB.

Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sumut, Kombes Pol Sempana Sitepu menjelaskan pihak juga melakukan kordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut untuk melakukan pemburuan terhadap lima tahanan kabur tersebut.

"Minta tolong dengan aparat yang dekat dengan tempat tinggal dia (tahanan kabur), BNNK, Polsek di Aceh. Dan juga di Medan minta bantuan dari Direktorat Narkoba Polda Sumut. Mohon doanya," sebut Sempana kepada wartawan di Medan, Minggu malam, 16 Mei 2021.

Sempana mengimbau kepada keluarga tahanan melarikan tersebut, untuk koperatif dengan petugas BNNP Sumut. Untuk menyerahkan kelima tahanan itu kepada pihak kepolisian setempat. Karena, sudah dilakukan pengejaran dengan kekuatan penuh.

"Juga dengan pihak keluarga untuk menyerahkan diri. Di samping kita melakukan pencarian terus," tutur Sempana.

Diduga para tahanan tersebut, sudah merencanakan melarikan diri. Sempana menjelaskan kronologi kaburnya lima tahan narkoba tersebut. Berawal dari para tahanan sel di Blok B, Kamar 01 meminta air minum petugas penjaga saat malam itu piket. 

"Itu ada tahanan yang berteriak minta minum. Ya memang, kita kalau di dalam itu habis air minum, kan dikasih dengan air minum galon," sebut Sempana.

Lanjut, Sempana mengungkapkan petugas penjaga sempat dianiaya dan disiram air cabai yang sudah disiapkan. Kemudian, berhasil melarikan diri dengan kondisi pintu sel penjara sempat terbuka.

"Sempat dianiaya, disiram (air) cabai. Entah dari mana air cabai itu. Diperkirakan mereka (5 tahanan kabur) mengumpulkan cabai sisa makanan disimpan di botol air mineral dan dicampur air," jelas Sempana.

Di dalam sel itu, berdasarkan informasi bahwa tahanan berjumlah delapan orang. Yang ingin melarikan semuanya, namun atas kesiagapan petugas. Pintu sel sempat terbuka, langsung ditutup kembali. Sehingga dua tahanan gagal melarikan diri. 

Sedangkan, satu orang tahanan bernama, Salim Saragih berhasil ditangkap kembali tidak jauh dari Mako BNNP Sumut.

"Anggota kita kelagapan, kan. Terus dikeroyok sama mereka itu, ada lima orang. Terus kabur," jelas perwira melati tiga itu.