Listrik Tenaga Sampah di Surabaya, Gagasan Risma yang Dipuji Jokowi
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Presiden Joko Widodo memuji instalasi Pengelola Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang dibangun Pemerintah Kota Surabaya di Kecamatan Benowo yang digagas Tri Rismaharini alias Risma saat menjadi Wali Kota Surabaya.
Jokowi menyebut juga pernah menggagas itu semasa jadi Wali Kota Solo, namun tidak berhasil. Justru Risma yang mewujudkannya.
"Pengalaman yang saya alami sejak tahun 2008, masih jadi wali kota, kemudian gubernur, kemudian Presiden, tidak bisa merealisasikan pengolahan sampah dari sampah ke listrik, seperti yang sejak dulu saya inginkan di Kota Solo waktu menjadi wali kota," kata Jokowi saat meresmikan PSEL di Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 6 Mei 2021.
Hadir dalam acara itu sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Sosial Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jatim, dan Wali Kota Surabaya pengganti Risma, Eri Cahyadi. Di acara itu Jokowi juga meninjau langsung instalasi PSEL bekerja mengolah sampah menjadi energi listrik.
Lantas seperti apa cerita PSEL yang dipuji Jokowi itu?
Mengutip dari berbagai sumber, pembangunan PSEL Benowo mulai dilakukan Pemkot Surabaya pada 2012 silam saat Risma menjadi Wali Kota Surabaya. Membangun instalasi itu, pemkot menggandeng PT Sumber Organik (SO). Saat itu metode yang digunakan landfill gas power plant yang menghasilkan listrik dua Megawatt per 600 ton sampah setiap harinya.
Pada 2015 metode yang dipakai dikembangkan lagi dengan menggunakan gasification power plant. Saat itu, metode ini diproyeksikan menghasilkan sembilan Megawatt setiap hari dari seribu ton sampah yang diolah. Ditargetkan pada 2020 lalu mesin dengan metode tersebut sudah beroperasi sempurna, namun tertunda dan baru diresmikan tahun ini karena pandemi COVID-19.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menuturkan, total tenaga listrik yang dihasilkan PSEL saat ini ialah sebelas Megawatt. Dua Megawatt dihasilkan dari metode landfill gas power plant dan sembilan Megawatt dihasilkan dari metode gasification power plant.
"Dan itu semua sudah bisa beroperasi mulai hari ini. Dan dengan beroperasi PSEL ini, kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Tri Rismaharini, karena beliau yang membimbing dan terus berjuang tanpa mengenal lelah sehingga ini bisa berdiri dan bisa beroperasi hari ini," kata Eri dalam laporannya kepada Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengacungkan jempol kepada pemerintah Kota Surabaya. Musababnya kota ini adalah wilayah yang pertama menjadikan pengolahan sampah untuk menjadi energi listrik (PSEL).
Hal itu dikatakan Jokowi saat meresmikan fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik yang berada di tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo Kota Surabaya Jawa Timur, hari ini.
"Ini yang pertama jadi. Yang lain masih maju mundur, kurang urusan urusan taping fee jadi belum selesai. Hingga sekali lagi saya acungi dua jempol untuk Pemerintah Kota Surabaya," kata Jokowi di lokasi peresmian di Surabaya, Jatim pada Kamis 6 Mei 2021.
Jokowi mengapresiasi kesungguhan dan niat Wali Kota Surabaya sebelumnya Tri Rismaharini alias Risma kemudian dilanjutkan dengan Eri Cahyadi. Pasalnya, sejak Peraturan Presiden (PP) mengenai percepatan pembangunan instalasi PSEL diterbitkan di tahun 2018, ada saja alasan bagi pemerintah daerah belum rampung mengerjakannya hingga saat ini.