Klarifikasi Gus Miftah Dituduh Kafir karena Orasi Kebangsaan di Gereja

Gus Miftah.
Sumber :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

VIVA – Pimpinan Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah Maulana Habiburrahman memberikan klarifikasi atas ceramahnya yang viral di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara. Gus Miftah mengatakan bahwa itu bukan ceramah melainkan orasi kebangsaan.

"Setelah beredarnya orasi saya di sebuah gereja di Jakarta Utara, tepatnya di GBI Penjaringan, atas undangan panitia," kata Gus Miftah dikutip Rabu, 5 Mei 2021.

"Saat itu saya hadir bersama Mas Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, Sekjen PBNU Gus Helmy dan beberapa tokoh agama FKUP lah disana, dan itu atas undangan mereka," sambungnya

Gus Miftah menegaskan dalam undangan yang diberikan pihak GBI adalah untuk menyampaikan orasi kebangsaan dalam rangka peresmian GBI Amanat Agung Penjaringan. "Dicatat, dalam rangka peresmian, bukan dalam rangka peribadatan," tegasnya

Gara-gara orasi kebangsaan di GBI itulah, Gus Miftah mengakui diolok-olok netizen, bahkan disebut telah kafir dan batal syahadatnya sebagai Muslim. "Gus Miftah marah? Enggak, saya bersyukur alhamdulillah," ujar Gus Miftah

"Orang seperti saya yang kebetulan dikasih Allah, menjadi orang yang membimbing ratusan orang untuk bersyahadat menjadi mualaf. Hanya gara-gara video tersebut saya dikatakan kafir, luar biasa, itulah dakwah zaman sekarang, kalau dakwan zaman dulu tugasnya adalah mengislamkan orang kafir dan dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah meresmikan Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, 29 April 2021.

Menurut Pendeta Muda (Pdm) Johan Sunarto, Anies dan Gus Miftah datang untuk menyaksikan acara penandatanganan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama RW 015 Penjaringan, Jakarta Utara, sekaligus meresmikan gedung GBI Amanat Agung.

"Ini bukti bahwa DKI Jakarta menjunjung tinggi keragaman dan kebersamaan antar-penduduknya. Pada hari ini juga, pemimpin DKI Jakarta, Pak Gubernur, di dalam bulan yang suci dan penuh berkah ini, hadir meresmikan gedung gereja GBI Amanat Agung," ujar Johan.