Aceh Gelar Festival Ramadhan di Tengah Kenaikan Kasus COVID-19

Festival Ramadhan di Aceh.
Sumber :
  • Dani Randi/Aceh.

VIVA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menggelar festival Ramaadhan yang dipusatkan di Taman Budaya Aceh di Banda Aceh selama sepekan ke depan. Kegiatan ini digelar saat kasus Pandemi COVID-19 di tanah rencong sedang meningkat.

Dari data yang dihimpun, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Aceh selama 13 hari Ramadhan 1442 terhitung sudah 543 orang yang positif. Hal ini mengalami lonjakan drastis dari kasus harian sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Pantauan kegiatan Aceh Festival Ramadhan 2021, di pintu masuk kegiatan festival ini juga sudah menyediakan portable tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu tubuh.

Kemudian setiap meja pengunjung diberi hand sanitizer dan satgas COVID-19 Kota Banda Aceh juga ditempatkan untuk menegur setiap kerumunan yang memadati setiap bazar di kegiatan tersebut.

Baca juga: Warga Duduki Tol Cimanggis-Cibitung, Tuntut Uang Pembebasan Lahan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengatakan, Aceh Festival Ramadhan 2021 selain mempromosikan Aceh terutama di bulan Ramadhan sekaligus memberikan edukasi Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainable (CHSE) penyelenggara event di era pandemi COVID-19.

“Pengunjung hanya dibatasi sebanyak 250 orang yang akan diberikan bed khusus saat masuk ke arena Festival Ramadhan 2021 dan harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan dalam pengawasan panitia serta petugas keamanan,” kata Jamaluddin usai membuka kegiatan tersebut, dikutip Selasa, 27 April 2021.

Kegiatan ini, kata dia diharap mampu memotivasi masyarakat untuk membangkitkan kembali perekonomian di tengah pandemi. Melalui pola adaptasi, kolaborasi dan inovasi.

Dalam festival ini menghadirkan kegiatan Ramadhan bazar, creative workshop, kompetisi da’I dan hafiz cilik serta beragam kegiatan religi lainnya. 

Di tempat terpisah, Gubernur Aceh Nova Iriansyah juga menyadari bahwa kasus terkonfirmasi positif COVID di Aceh kembali meningkat. Sehingga butuh upaya bersama untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona.

“Sekali lagi saya ingatkan, tak ada yang bisa kita lakukan tanpa adanya kesehatan. Sense of crisis kita selama ini sudah turun, karena itu saya minta digalakkan kembali,” ujar Nova saat memberi arahan dalam apel pejabat struktural Eselon II, III, dan IV yang digelar secara virtual dan langsung dari Gedung Serbaguna Setda Aceh.

Nova bilang ASN merupakan perpanjangan tangan Pemerintah di dalam masyarakat. Sehingga sangat tidak baik jika ikut melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memicu penularan COVID-19, seperti berkerumun dan tidak memakai masker.

“Sekecil apapun kegiatan yang kita jalani harus menampakkan sense of crisis terhadap COVID. Buka mata dan telinga, lihat pemberitaan tentang COVID-19 yang terus mengalami peningkatan,” kata Nova.