Tenaga Gizi Kesehatan di Sulbar Minim

Ilustrasi Seorang dokter periksa anak yang jadi penderita gizi buruk beberapa waktu silam.
Sumber :
  • ANTARA/Iggoy el Fitra

VIVA – Tenaga gizi kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat jumlahnya terbatas sehingga menjadi kendala penanganan program pencegahan stunting.

"Jumlah tenaga gizi hanya satu orang pada setiap puskesmas sehingga menjadi kendala dalam upaya pencegahan stunting di Sulbar," Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Dr Muhammad Ikhwan di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, tenaga gizi yang dimiliki puskesmas tersebut memiliki tugas yang banyak dalam rangka pelayanan puskesmas sehingga tenaga gizi untuk program stunting perlu ditambah.

Menurut dia, program penanganan stunting di Sulbar telah dilakukan pemerintah dengan membentuk Relawan kesehatan membantu pemerintah melakukan penanganan stunting.

Namun lanjutnya, terdapat kendala yang dihadapi pemerintah dalam penanganan stunting yakni masih lemahnya pemahaman masyarakat dalam penanganan stunting tersebut.

"Butuh peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pemahaman stunting dengan pemberian asi ekslusif kepada anak," katanya.


Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar, mengatakan angka penderita stunting di Sulbar mencapai 40,38 persen.

Ia mengatakan penderita stunting di Sulbar tertinggi kedua di Indonesia sehingga program pembangunan sektor sumber daya manusia perlu dilakukan dalam rangka menekan angka stunting tersebut.

Menurut dia, sangat diperlukan kepedulian semua pihak dan kerjasama multi sektor untuk melakukan penanganan masalah stunting.