Sembilan Jembatan Utama di NTT Ambruk akibat Badai Siklon Seroja

Jembatan penghubung ke dermaga kapal ikan roboh karena diterjang gelombang kencang akibat badai siklon tropis seroja di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 8 April 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Kornellis Kaha

VIVA – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, sembilan jembatan pada ruas jalan provinsi mengalami kerusakan serius akibat terjangan badai siklon tropis seroja pada 4-5 April 2021.

"Data sementara, ada sembilan jembatan yang ambruk. Tidak bisa dilewati kendaraan. Proses pendataan masih terus berlangsung," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi NTT Adi Mboik, di Kupang, Rabu, 14 April 2021.

Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan akibat badai siklon tropis seroja melanda sejumlah wilayah di NTT.

Jembatan-jembatan yang abruk akibat badai, antara lain Jembatan Termanu di Kabupaten Rote Ndao, Jembatan Fatutuaf di Kabupaten Kupang, Jembatan Maukumu di Kabupaten Malaka, Jembatan Neotnana di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), dan Jembatan Waiburak di Pulau Adonara, Flores Timur.

Selain Jembatan Talimetan dan Jembatan Fatubenao di Kabupaten Belu dan Jembatan Benenain, semuanya terletak di wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

Menurut dia, selain kerusakan jembatan, sejumlah ruas jalan provinsi di wilayah itu juga mengalami kerusakan akibat longsor.

"Saat ini kami masih terus melakukan pendataan. Kita harapkan proses pendataan secepatnya selesai dilakukan, sekaligus dengan perhitungan kerugian," katanya. (ant)