Beberapa Lokasi di Ibu Kota Kalimantan Utara Mulai Tergenang Banjir
- Antara/Iskandar Zulkarmaen
VIVA – Beberapa lokasi di Kota Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara, dan sekitarnya mulai tergenang air akibat banjir kiriman dari pedalaman Sungai Kayan, Jumat, 9 April 2021.
Dilaporkan di ibu kota Kalimantan Utara itu, beberapa lokasi yang mulai tergenang akibat meluapnya hilir Sungai Kayan, antara lain di jalan depan Kantor Cabang Pengadaian Tanjung Palas, Jl. Imam Bonjol, Kampung Arab dan Jl. Semangka.
Belum terlihat ada rumah warga yang terendam, namun air telah menggenangi jalan raya dan menghambat aktivitas warga.
Khusus di daerah Bulu Perindu Tanjung Selor, air telah menggenangi sejumlah rumah penduduk yang berada di bantaran Sungai Selor.
Bahkan, akses jalan yang menghubungkan Bulu Perindu dengan Kampung Arab ditutup karena sebagian jembatan ulin tersebut telah terendam air cukup tinggi.
Banjir di Bulu Perindu terlihat juga telah merendam tanaman jagung dan padi warga .
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Utara, Andi Santiaji mengatakan banjir terjadi di pedalaman Kabupaten Bulungan dan Malinau.
Banjir akibat curah dan intensitas hujan tinggi di pedalaman.
Laporan terakhir, ketinggian air di pedalaman Sungai Kayan mencapai tujuh meter dan Malinau setinggi lima meter.
BPBD Kaltara kini terus melakukan pemantauan dan menunggu laporan dari Kabupaten. Laporan sementara, banjir di pedalaman belum ada korban jiwa.
Selain itu, belum diketahui jumlah kerugian serta jumlah kepala keluarga yang tertimpa musibah banjir ini.
Sementara itu informasi dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) bahwa Kabupaten Malinau untuk wilayah Pujungan dan Bahau.
Kondisi hari ini mengalami peningkatan ketinggian permukaan air sungai (banjir) mencapai lima meter dari normal permukaan air sungai, dan kondisi masih aman.
Sedangkan di Kabupaten Bulungan wilayah Kecamatan Peso kondisi Sungai Kayan dilaporkan mengalami peningkatan ketinggian permukaan air sungai dengan ketinggian mencapai tujuh meter dari normal permukaan air sungai. (ant)