Nurul Arifin: Minol Dilarang, Wisatawan Lari ke Singapura Malaysia

Nurul Arifin (kanan), Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar.
Sumber :
  • ANTARA/Nyoman Budhiana

VIVA – Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Nurul Arifin, menilai jika minuman alkohol atau minol dilarang, yang rugi justru Indonesia sendiri. Wisatawan akan lari, dan memilih tidak berwisata ke Tanah Air.

Sementara sektor pariwisata cukup tinggi mendatangkan devisa dan penghidupan bagi pelaku usaha di sektor itu. Nurul khawatir, justru wisatawan akan mengurungkan niatnya ke Indonesia dan memilih berlibur ke Singapura dan atau Malaysia, yang tidak melarang minol.

"Saya sungguh sangat prihatin kalau ini sampai menjadi undang-undang larangan minuman beralkohol. Kita akan kehilangan banyak wisatawan mancanegara karena buat mereka liburan itu adalah having fun Jadi kalau ini dilarang mereka lantas akan lari ke Singapura lari ke Malaysia atau daerah-daerah lain," kata Nurul, dalam rapat di Badan Legislasi DPR, Senin 5 April 2021.

Menurut Nurul, jika alasannya minuman alkohol yang dikonsumsi berlebihan bisa membawa dampak negatif, itu tidak tepat. Sebab lanjut politisi Partai Golkar itu, apapun yang dikonsumsi berlebihan memang membawa dampak negatif.

"Jadi minuman beralkohol itu selayaknya tidak perlu dilarang, tetapi dibatasi itu pertama. Prinsipnya begini, minum apapun kebanyakan muntah, makan apapun kebanyakan muntah. Sesuatu yang kebanyakan, over-over itu tidak baik dan di dalam agama sudah ada pelarangan. Jadi itu semua kembali kepada diri sendiri," jelas Nurul.

Dia menilai, apapun itu termasuk minuman beralkohol, kembali kepada diri masing-masing. Maka dari itu, menurutnya tidak sepantasnya adalah pelarangan. Tapi jika dibatasi, menurutnya wajar.

"Jadi kalau ada alkohol di depan mata apa saya minum, kan nggak juga. Mau ngapain gitu kan, alkohol mungkin dikonsumsi oleh orang-orang yang memang ingin meminum itu," ujar Nurul.