Sempat Doyong Tergerus Banjir, Jembatan Benenai di NTT Ambruk
- Facebook Frans Nahak II
VIVA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir kembali melanda Kabupaten Malaka di Nusa Tenggara Timur pada Minggu, 4 April 2021, pukul 08.00 waktu setempat. Banjir dipicu oleh hujan intensitas tinggi hingga debit air Sungai Benenai meluap.
Wilayah-wilayah yang terdampak yaitu di Kecamatan Malaka Tengah (Desa Naimana, Fahiluka, Kawalu, Railor, Bereliku), Kecamatan Malaka Barat (Desa Motaain, Oan Mane, Sukun, Fafoe, Lasaen, Umatoos, Rabasa, Rabasa Haerain, Loofoun, Maktihan, Naas, Motaulun), Kecamatan Weliman (Desa Forekmodok, Lamudur, Wederok dan Kleseleon), Kecamatan Wewiku (Desa Halibasar) dan Kecamatan Kobalima (Desa Lalekun Barat)
Dampak banjir berupa ratusan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Malaka telah turun ke lokasi untuk melakukan pendataan, berkoordinasi dengan instansi terkait, dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi.
Banjir juga mengakibatkan Jembatan Benenai, yang menjadi penghubung kantor BPBD dengan Ibu Kota Kabupaten Malaka, ambruk.
Jembatan Benenai ambruk setelah diterjang banjir yang terjadi sejak beberapa hari lalu. Dalam video yang viral menampakkan derasnya arus Sungai Benenai menghantam pondasi jembatan yang menyebabkan jembatan ambruk. Transportasi warga menuju Ibu Kota Kabupaten Malaka terputus total.
Sebelumnya, Jembatan Benenai di Kabupaten Malaka, NTT dilaporkan miring akibat tergerus banjir
sejak hujan deras mengguyur daerah tersebut pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu.
Pj Bupati Malaka, Viktor Manek, Pemkab Malaka telah menginformasikan kondisi jembatan yang nyaris ambruk itu kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk segera diperbaiki.
"Kondisi Jembatan Benenai memang dalam kondisi miring akibat terjangan air banjir. Kami sudah melakukan antisipasi dengan melakukan pembatasan terhadap kendaraan umum yang melintas di atas jembatan," kata Viktor Manek ketika dihubungi.
Viktor meminta warga di kabupaten yang berbatasan dengan wilayah Timor Leste itu untuk berhati-hati saat melintas di atas jembatan karena kondisi Jembatan Benenai semakin miring akibat hantaman banjir bandang yang telah merendam lebih dari 10 desa di daerah itu.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kasat Lantas Polres Malaka untuk tidak mengizinkan kendaraan yang bermuatan 10 ton ke atas melintas di jembatan itu.
Jembatan Benenai sangat vital bagi aktivtas warga Malaka karena merupakan akses transportasi ke Betun, ibu kota Kabupaten Malaka. Pemkab sedang mengupayakan membangun jalan alternatif sehingga akses transportasi ke empat kecamatan, termasuk menuju Kupang, tetap berlangsung normal.
"Kami akan minta Balai Jalan Nusa Tenggara II untuk membuka jalan alternatif agar akses untuk empat kecamatan di wilayah Barat termasuk transportasi ke Kupang tidak mengalami putus total, sehingga distribusi kebutuhan pokok masyarakat tetap dilakukan," tegas Viktor Manek.