Kematian Misterius Alasan Anton Medan Taubat dan Pilih Masuk Islam
- Bayu Nugraha
VIVA – Ramdhan Effendi, pemilik nama tenar Anton Medan, telah berpulang pada Senin 15 Maret 2021. Almarhum menghembuskan napas terakhir di kediamannya di kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit karena menderita stroke.
Banyak cerita menarik yang mengiringi perjalanan hidup seorang Anton Medan. Pemilik nama lahir Tan Hok Liang ini punya catatan kelam di dunia hitam. Berbagai tindakan kriminal pernah almarhum lakukan. Mulai dari membunuh hingga menjadi bandar judi tenar.
Beruntung Anton Medan telah merasakan kesempatan untuk bertaubat dan memutuskan keluar dari dunia hitam. Laiaknya aksi kejahatan yang pernah tercatat, sosok almarhum juga telah melakukan banyak hal baik setelah memutuskan 'kembali ke jalan yang lurus'.
Baca juga: Masjid Tan Hok Liang, Saksi Anton Medan Kembali ke Jalan yang Lurus
Dalam beberapa kesempatan, Anton Medan membeberkan titik balik perjalanan hidupnya dari manusia jahat menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi orang sekelilingnya. Termasuk dengan mendirikan pondok pesantren At-Ta'ibin yang berada di Pondok Rajeg, Cibinong.
Rupanya ada kejadian penting yang membuat Anton Medan memutuskan menjadi orang baik. Tepatnya ada kejadian menyeramkan yang dialami Anton Medan pada 1982 silam. Jauh sebelum akhirnya ia memutuskan menjadi mualaf pada tahun 1992.
Baca juga: Cerita Seram Anton Medan Soal Cara Kerja Pembunuh Bayaran di Indonesia
Menurut Anton, ia bertaubat setelah menyaksikan banyak temannya meninggal secara misterius. "Saat itu di tahun 1982, ada penembakan misterius. Teman saya di dalam LP yang dibawa keluar tahu-tahu sudah menjadi mayat. Sejak itu saya pilih untuk bertaubat," kata Anton Medan dalam beberapa kesempatan wawancara dengan awak media.
Masih menurut pengakuan Anton Medan, pembunuhan misterius dari teman-temannya itu yang membuatnya ingin hidup normal. Tapi saat itu ia juga masih mengaku kebingungan sebelum akhirnya mendapatkan ketenangan dengan memeluk Islam.