Anton Medan Masuk Daftar Preman Insaf Paling Legendaris di Indonesia

Anton Medan
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Kabar meninggalnya Anton Medan menjadi topik hangat saat ini. Termasuk cerita-cerita masa lalu di dunia hitam yang pernah dilakoninya sebelum memutuskan untuk kembali ke jalan yang lurus. Nah, kali ini redaksi merangkum daftar preman-preman insaf yang legendaris di Indonesia di mana nama Anton Medan masuk di dalamnya.

Anton Medan atau Ramdhan Effendi atau pemilik nama lahir Tan Hok Liang memang dikenal sebagai salah satu perampok paling menakutkan di Indonesia. Tak heran jika saat ia memutuskan taubat dan memeluk agama Islam sejak 1992, kisahnya selalu tetap menarik untuk disimak.

Diberitakan sebelumnya, Anton Medan yang juga pernah dikenal sebagai bandar judi kawakan ini meninggal dunia pada Senin 15 Maret 2021 di Pondok Pesantren At-Ta'ibin miliknya yang berada di Pondok Rajeg, Cibinong. Belum tahu pasti penyebabnya hingga berita ini diturunkan.

Baca juga: Cerita Seram Anton Medan Soal Cara Kerja Pembunuh Bayaran di Indonesia

Cerita mantan preman dan perampok yang telah insaf ternyata tak hanya menjadi milik Anton Medan. Berikut redaksi rangkum 5 preman yang telah dinyatakan kembali ke jalan yang lurus setelah sebelumnya bergelut di dunia hitam selain nama Anton Medan.

1. Joni Indo
Hampir mirip dengan perjalanan hidup mendiang Anton Medan, preman yang satu ini juga sempat bergelut di dunia hitam. Pemilik nama lengkap Johanes Hubertus Eijkenboom ini dikenal sebagai perampok emas paling menakutkan di era tahun 1970an.

Bersama kelompoknya, Pachinko (Pasukan China Kota), Joni Indo dikenal sangat bengis dan berani. Bahkan kelompoknya ini kerap merampok toko emas di siang bolong. Ia akhirnya berhasil diringkus di Sukabumi dan dijatuhi hukuman 14 tahun. Joni Indo dijebloskan di penjara Nusakambangan. Kisahnya bahkan sempat difilmkan.


2. Rony Iblis
Nama Rony Iblis sempat tenar di dunia hitam ibu kota. Segala jenis kejahatan pernah ia lakukan. Dalam pengakuannya di beberapa media, julukan Iblis disematkan kepadanya karena ia akan berubah menjadi sosok yang menakutkan saat marah. Beberapa penjara termasuk Nusakambangan pernah menjadi rumah.

Namun belakangan Rony Iblis menjadi sosok yang telah berubah jauh dari kesan menakutkan. Tak hanya itu, ia juga mendapat julukan 'Tikus Got' karena setiap selesai minum miras ia sembarangan tidur termasuk di got-got kotor. Namun akhirnya ia insaf dan memilih kembali ke jalan yang lurus. Ia kini kerja serabutan asalkan halal untuk menghidupi keluarganya.

3. Iskandarsyah Berian
Sosok yang akrab disapa Kang Is ini juga masuk dalam daftar preman insaf pilihan redaksi. Kang Is sudah merasakan dunia kelam sejak tahun 1980an. Namanya begitu tenar khususnya di Kota Bandung. 

Namun kini ia dikenal sebagai pendakwah bahkan hingga ke mancanegara. Harapan terbesarnya setelah insaf adalah ingin meninggal saat sedang berdakwah. Itu sebagai bukti cintanya pada Islam yang lama telah ia lupakan.

4. Darwanto
Darwanto adalah preman asal Blitar, Jawa Timur. Nama kelamnya Paegox. Ia memang punya cita-cita menjadi raja preman. Untuk mewujudkan ambisinya, ia bahkan rela menimba ilmu kanuragan hingga ke Banyuwangi dan Banten. Tujuannya agar tak terkalahkan.

Beruntung Darwanto tersadar di tengah jalan. Ia sadar saat akan mempersunting wanita pilihannya. Sejak menikah, Darwanto langsung menjadi sosok yang religius. Bahkan ia merangkul beberapa temannya di dunia hitam. Ia kini dikenal sebagai pria baik yang mendirikan pusat kajian untuk para PSK.

5. Bayu Ruben
Bagi pecinta sinetron Preman Pensiun tentu kenal dengan sosok Kemod. Ya tokoh ini diperankan Bayu Ruben yang ternyata dulunya juga seorang preman kelas kakap. Namanya juga begitu tenar di wilayah Bandung.

Pria yang tubuhnya dipenuhi tatto ini punya segudang cerita menyeramkan saat masih menjadi preman. Pada tahun 1997 ia sempat masuk bui karena kasus penembakan yang melibatkan rivalnya di geng motor Brigez. Pada 1998, ia kembali masuk bui karena membantai lawan geng motor tempat ia bernaung. Lalu puncaknya, ia masuk Nusakambangan karena lagi-lagi menghilangkan nyawa orang dan baru keluar tahun 2010. Di Nusakambangan itulah, ia mengaku mendapat hidayah dan akhirnya kembali ke jalan yang lurus.