Eks Petinggi Demokrat Terang-terangan Sebut Moeldoko Calon Ketua Umum
- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA – Mantan ?anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Max Sopacua, terang-terangan menyebut nama ?Moeldoko, Kepala Kantor Staf Presiden, sebagai calon kuat ketua umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel The Hill, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 5-7 Maret 2021.
"Terkait nama-nama yang muncul dalam bursa, ya, saya kira, semua orang tahu, dan teman-teman (wartawan) tahu. Sejak Kongres Luar Biasa ini dicetuskan, tokoh pertama yang diangkat menjadi ketua umum yakni Pak Moeldoko," kata Max kepada wartawan di arena KLB Demokrat.
Max mempersilakan kader dan figur lain yang ingin memimpin Demokrat untuk mendaftarkan diri pada panitia KLB. Panitia KLB terbuka bagi siapa pun untuk mencalonkan diri. “Termasuk Ibu Hj Dr Asnaini, yang Ketua Partai Emas, yang biar pun masih proses, dan beliau aktif. Kalau calon, nanti itu hasil dari Kongres kan yang memiliki suara.”
Max mengaku tidak menginginkan muncul satu nama saja yang ingin maju pada pemilihan ketua umum Partai Demokrat. Ia mengajak kader-kader terbaik Demokrat untuk ikut berkompetisi.
Menutup kesempatan untuk figur lain mencalonkan, katanya, tidak baik untuk iklim Demokrasi di Demokrat. “Itu sesuatu yang tidak bagus, karena menutup calon yang lain, seperti kongres-kongres yang sudah berlalu kemarin. Kalau semua sudah menyetujui, maka akan dilakukan penghitungan suara. Suara terbanyak adalah akan menjadi pemenang, bukan soal aklamasi atau tidak," ujarnya.
Max memiliki pandangan khusus terhadap Moeldoko, yang merupakan tokoh nasional dan memiliki kredibilitas tinggi serta layak untuk memimpin Partai Demokrat. Namun, ia tidak ingin pemilihan ketua umum Demokrat dalam KLB itu melalui aklamasi.
"Aklamasi itu akan terjadi jika tidak ada satu calon pun yang maju. Tapi kami membuka selebar-lebarnya. Pak Marzuki Alie sudah datang. Ia juga berminat menjadi calon, dan ada yang lain-lain juga, maka kita buka peluangnya. Mungkin saya juga mau maju sebagai calon. Kenapa tidak," ujarnya.