Profil Jhoni Allen, Dipecat Demokrat dan Kini Bongkar Aib SBY
- Istimewa
VIVA – Partai besutan Susilo Bambang Yudhyono atau SBY disorot publik belakangan ini. Penyebabnya karena adanya isu kudeta yang menyeret nama pejabat negara yang digadang mau menggantikan ketua umum Partai Demokrat sekarang, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
Imbas isu kudeta ini, Demokrat ambil tindakan. Enam kadernya dipecat karena dinilai terlibat dalam pergerakan kudeta. Satu kader senior lainnya dipecat karena pelanggaran etika.
Satu dari enam nama yang dipecat tidak hormat dari Partai Demokrat yakni Jhoni Allen Marbun. Jhoni tak terima. Dia mulai membongkar satu persatu aib SBY dan AHY selama memimpin partai Demokrat.
Menurut dia, dinasti politik itu dimulai sejak Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali pada 2013. Ia bilang cap partai dinasti diawali sejak itu.
"Di mana Bapak SBY menjadi Ketua Umum dan anak kandungnya Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia di mana pengurus partai politik, bapaknya SBY ketua umum, dan anaknya sebagai sekretaris jenderal," kata Jhoni dalam video dikutip VIVA pada Senin, 1 Maret 2021.
Dia menyebut SBY sudah melakukan pembohongan terhadap fakta sejarah lahirnya Demokrat. Sebab, fakta sejarah yang benar bahwa Demokrat didaftarkan ke notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta. Hal ini yang membuat gayung bersambut bermunculan para simpatisan partai di seluruh daerah.
"Saya, dan para pendiri, dan serta senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat. Saya mengatakan bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras meloloskan PD sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," tutur salah satu pendiri Partai Demokrat itu.
Dia pun mengatakan bahwa SBY tak pernah berkeringat saat awal membangun partai. Menurut dia, SBY bergabung setelah lolos Demokrat lolos Pemilu 2004.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," tuturnya.
Di luar dari masalah tersebut, VIVA mau mengulas sosok Jhoni Allen. Berikut data yang dihimpun dari berbagai sumber.
Jhoni lahir di Pangururan, Kabupaten Samosir, 21 Agustus 1960 kini berusia umur 60 tahun. Dia adalah anggota DPR tiga periode sejak 2009 yang berasal dari Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan Sumatra Utara II.
Jhoni saat ini bertanggungjawab sebagai anggota Komisi VII. Jhoni bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2002 dengan alasan melihat adanya perubahan politik. Saat itu, ia masih sebagai pegawai negeri di Pemda DKI Jakarta.
Sebelumnya Jhoni sudah berbisnis sejak masih berstatus sebagai mahasiswa di IPB, Bogor. Bisnis pertamanya berawal dari mengkoordinir beberapa anak muda untuk menjual bensin campur minyak tanah.
Selain itu, ia pun pernah berjualan kaos yang dibelinya di Bandung hingga mendirikan usaha fotokopi dan rental mobil. Dari usaha tersebut, Jhoni bisa memiliki rumah sendiri.
Diakui olehnya, sekarang ia lebih banyak berbisnis jual beli tanah dan bangunan. Mulai dari 100-200 meter yang dilakoninya secara konvensional tanpa ada nama perusahaan. Belakangan bersama istrinya, Jhoni mendirikan sekolah di kawasan Cibitung, Bekasi dengan nama Surya Purnama.
Jhoni juga diketahui memiliki beberapa ruko, di Cilandak, Jakarta Selatan, di Jalan Pajajaran, Cibonong, dan Jl. Gunung Gede Bogor yang disewa-sewakan. Selain ruko, ia juga punya super-market Alfa Midi dan bisnis biliar di daerah Dermaga dengan nama Biliard Dermaga.