Jhoni Allen: Demi Tuhan, SBY Tidak Berkeringat dan Berdarah-darah
- ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
VIVA – Kisruh Partai Demokrat masih memanas usai pemecatan terhadap tujuh kadernya termasuk Jhoni Allen Marbun. Merespons itu, Jhoni menanggapi dengan menyerang Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Jhoni menyampaikan pernyataannya dalam video yang diterima awak media. Ia menyerang dengan menyebut Demokrat saat ini sudah seperti partai dinasti yang mengarah ke tirani.
Menurut dia, dinasti politik itu dimulai sejak Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat di Bali pada 2013. Ia bilang cap partai dinasti diawali sejak itu.
"Di mana Bapak SBY menjadi Ketua Umum dan anak kandungnya Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Ini baru pertama kali di Indonesia bahkan di dunia di mana pengurus partai politik, bapaknya SBY ketua umum, dan anaknya sebagai sekretaris jenderal," kata Jhoni dalam video dikutip VIVA pada Senin, 1 Maret 2021.
Dia menyebut SBY sudah melakukan pembohongan terhadap fakta sejarah lahirnya Demokrat. Sebab, fakta sejarah yang benar bahwa Demokrat didaftarkan ke notaris oleh 99 pendiri partai di Jakarta. Hal ini yang membuat gayung bersambut bermunculan para simpatisan partai di seluruh daerah.
"Saya, dan para pendiri, dan serta senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat. Saya mengatakan bahwa di dalamnya perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah, bekerja keras meloloskan PD sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," tutur salah satu pendiri Partai Demokrat itu.
Dia pun mengatakan bahwa SBY tak pernah berkeringat saat awal membangun partai. Menurut dia, SBY bergabung setelah lolos Demokrat lolos Pemilu 2004.
"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali, apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," tuturnya.
Partai Demokrat sebelumnya mengumumkan keputusan memecat tujuh kadernya menyangkut prahara kudeta kepemimpinan terhadap Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY selaku ketua umum partai. Pemecatan dilakukan merujuk rekomendasi Dewan Kehormatan Partai Demokrat serta klaim adanya desakan dari para kader terutama Ketua DPD dan Ketua DPC.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menjelaskan gerakan kudeta yang dilakukan sejumlah kader dinilai inkonstitusional.
"Maka DPP Partai Demokrat memutuskan untuk memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap nama-nama berikut: Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib dan Ahmad Yahya," ujar Herzaky, dalam keterangannya, Jumat, 26 Februari 2021.
Selain enam kader itu, pemecatan juga dilakukan terhadap Marzuki Alie. Pemecatan terhadap eks Sekjen Demokrat itu karena dinilai melanggar etika lantaran berkelakuan buruk.
Baca Juga: Dipecat Demokrat, Nasib Jhoni Allen di DPR Juga Akan Berakhir