Kunjungi Mojokerto, Menteri Siti Mau Warga Tak Lagi Olah Sampah Impor
- Istimewa
VIVA – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya bersama Pemerintah Daerah Provinsi Jatim dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menyiapkan fasilitas pusat daur ulang untuk menyerap tenaga kerja. Upaya ini juga menyertakan akademisi Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Surabaya.
Siti menyampaikan demikian saat berkunjung ke Desa Bangun di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Ia percaya dengan adanya fasilitas daur ulang mala warga setempat mendapatkan penghasilan dengan tak mengolah sampah impor lagi.
Hal itu diklaim sebagai turunan kebijakan Presiden Joko Widodo dalam mensejahterakan masyarakat melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
“Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, KLHK segera konsolidasikan langkah-langkah yang bisa dilakukan, khususnya di bidang LHK. Ini akan terus kita intensifkan, agar masyarakat dapat bangkit perekonomiannya,” kata Siti dalam cuitannya dikutip VIVA, Minggu, 28 Februari 2021.
Langkah yang bisa segera dilakukan, lanjut Siti adalah menyiapkan Fasilitas Pusat Daur Ulang yang akan menyerap tenaga kerja. Selain itu membangun 3-4 unit Bank Sampah bagi lk 800-1.000 KK, juga budidaya magot.
“Saya sudah minta Dirjen PSLB3 menyertakan pelatihan virtual bagi kelompok masyarakat desa yang akan dilaksanakan minggu depan. Selain itu Dirjen PSKL pada konteks kemitraan lingkungan juga bisa mengambil peran dukungan fasilitas,” imbuhnya.
Diketahui, setelah sempat menjadi sorotan lebih dari setahun lalu, secara fisik lokasi permukiman warga Desa Bangun, sudah jauh lebih bersih karena masyarakat sudah tidak lagi melakukan pilah sampah sisa impor dari pabrik kertas.