Update COVID-19 Kotawaringin Timur: Meninggal Banyak Laki-laki
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah didominasi kaum laki-laki.
"Jumlah laki-laki dan perempuan yang terkonfirmasi positif COVID-19 hampir sama. Tapi berdasarkan jenis kelamin, pasien COVID-19 yang meninggal dunia paling banyak adalah laki-laki yaitu 76 persen, sedangkan perempuan hanya 24 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Selasa.
Penjelasan itu disampaikan Faisal saat rapat evaluasi penanganan COVID-19 di Posko Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur dipimpin Pelaksana Harian Bupati Kotawaringin Timur, Akhmad Husain.
Berdasarkan data hingga Selasa siang, jumlah kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sebanyak 1.446 kasus, terdiri dari 1.301 kasus sudah sembuh, 100 orang masih dirawat dan 45 orang meninggal dunia.
Berdasarkan kategori umur, penderita COVID-19 terbanyak usia 15-44 tahun sebanyak 58 persen, usia di atas 45 tahun sebanyak 30 persen, usia 5-14 tahun sebanyak 10 persen dan usia 1-4 persen sebanyak 2 persen.
Sebaran kasus terbanyak di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang sebanyak 514 kasus, disusul Kecamatan Baamang 331 kasus dan Parenggean 84 kasus. Sementara itu jumlah kasus di 14 kecamatan lainnya di bawah 50 kasus, serta terdapat tiga kecamatan nihil kasus yaitu Antang Kalang, Teluk Sampit dan Tualan Hulu.
Angka kesembuhan sebesar 76 persen, dirawat 20 persen dan meninggal dunia 3,4 persen. Pasien meninggal dunia didominasi pasien dengan komorbid atau penyakit penyerta yaitu sebesar 65 persen dengan dominan penderita diabetes melitus atau kencing manis, sedangkan tanpa komorbid sebesar 35 persen.
Kasus kematian penderita COVID-19 di Kotawaringin Timur pada 2020 lalu yaitu April sebanyak dua orang, Juni dua orang, Juli satu orang, September satu orang, Oktober tiga orang, November 17 orang dan Desember 11 orang.
Kasus kematian menurut umur, didominasi usia 46-65 tahun sebesar 68 persen, disusul usia 26-45 tahun sebesar 21 persen dan usia di atas 65 tahun sebesar 11 persen.
Faisal menyebutkan, poin pencetus peningkatan kasus COVID-19 yaitu meningkatnya pelaku perjalanan, peningkatan kontak erat di tempat kerja dan rumah tangga, peningkatan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa serta mulai berkurangnya ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Kemarin kami berharap dalam beberapa minggu ke depan kasus terus menurun, tapi ternyata sejak kemarin kembali terjadi peningkatan. Kami berharap semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan karena penularan masih terjadi," demikian Faisal. (ant)