Tanggul Citarum Jebol, Wagub Jabar Minta Semua Pihak Introspeksi Diri
- VIVA/Adi Suparman
VIVA – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menilai, banjir sungai Citarum yang menerjang Bekasi, salah satunya di daerah Jatiasih, terjadi karena tanggul yang sudah tak mampu menahan luapan.
Uu menjelaskan, hasil peninjauan pada Senin 22 Februari 2021, tanggul jebol karena sudah berusia tua. Hal itu diperparah dengan curah hujan tinggi dan kurangnya penyerapan air.
"Tanggul penahan air sudah lama, uzur dan retak, jadi saat banjir deras dan kencang tanggul (Citarum) tersebut tidak bisa menahan laju air," ujar Uu, Rabu 24 Februari 2021.
Baca juga: Anggaran PEN Naik Terus, Rupiah Menguat
Menurutnya, penanganan tidak hanya berlaku bagi instansi terkait untuk membenahi tanggul. Namun, budaya masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah ke sungai harus menjadi penekanan.
"Pada prinsipnya saya tidak menyalahkan masyarakat (yang) membangun rumah, saluran parit mengecil, dan lainnya, juga tidak menyalahkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai). Karena kalau kita saling menyalahkan, tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.
Akibat banjir tersebut, sekitar 700 kepala keluarga terdampak dan ratusan warga mengungsi.
"Masing-masing introspeksi diri termasuk Pemerintah, lembaga, dan masyarakat. Menyadarkan kembali bagaimana peduli lingkungan. Jika tidak sadar atau peduli lingkungan, banjir akan terus terjadi," tambahnya.
Untuk penanganan sementara, tanggul yang rusak diperbaiki dengan karung isi pasir dan tanah.
"Harus ada segera perbaikan permanen, harus ada rapat lagi dengan BBWS Ciliwung Cisadane dan pihak terkait," katanya.