Update COVID-19 Bangka: Total Meninggal 20 Orang

Ilustrasi pasien COVID-19.
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Satuan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 20 orang pasien COVID-19 meninggal dunia di rumah sakit sejak munculnya kasus virus jenis baru corona di daerah itu.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Selasa, sejak munculnya virus jenis baru corona di daerah itu sampai sekarang sudah tercatat 20 orang pasien COVID-19 dinyatakan meninggal dunia asal sejumlah kecamatan.

Boy Yandra mengatakan, puluhan orang pasien COVID-19 yang meninggal dunia tersebut termasuk dengan satu orang yang meninggal dunia, Selasa, berinisial Hr (45) laki-laki asal Kecamatan Puding Besar.

Sementara rincian pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia yakni, dari Kecamatan Sungailiat sebanyak sembilan orang, Belinyu sebanyak tiga orang, Kecamatan Mendo Barat terdapat dua orang, Kecamatan Pemali tiga orang kemudian masing-masing satu orang dari Kecamatan Merawang, Riau Silip dan Kecamatan Puding Besar.

"Saya ingatkan masyarakat tidak memberikan stigma negatif kepada warga lainnya yang diketahui positif COVID-19, namun hendaknya diberikan motivasi kepada yang bersangkutan dan keluarganya," kata Boy Yandra.

Dia mengimbau seluruh lapisan masyarakat di daerahnya, untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 guna memutus dan mencegah penyebaran virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

"Saya minta bagi warga yang diketahui positif baik hasil tes antigen maupun tes usap tidak diperbolehkan melakukan isolasi mandiri, melainkan harus di isolasi di tempat yang sudah disediakan pemerintah guna mempermudah pengawasan dan perawatan," jelas Boy Yandra.

Pemerintah Kabupaten Bangka sudah menyediakan lima tempat isolasi berbeda bagi warganya guna mempermudah tim medis melakukan perawatan kesehatan.

Kelima tempat isolasi dengan jumlah kapasitas pasien berbeda tersebut masing-masing di Mes Anggrek, Melati, Pesanggarahan, Mes Simpang 4 Taman Sari Sungailiat dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bangka Belitung dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Bangka.

"Ruang isolasi juga disediakan di Rumah Sakit Depati Bahrin Sungailiat, RS Eko Maulana Ali di Belinyu serta RS Syafri Rahman di Kecamatan Puding Besar," katanya.

Boy Yandra mengakui, penyebaran COVID-19 di daerahnya yang mencapai 1.700 lebih kasus merupakan angka tertinggi nomor dua di provinsi Kepulauan Bangka Belitung setelah Kota Pangkalpinang. Tinggi kasus COVID-19 di daerahnya diduga karena jumlah populasi penduduk yang banyak mencapai 300 ribu lebih jiwa dibandingkan daerah lain di provinsi Bangka Belitung. (ant)