Desain Museum SBY-Ani yang Heboh: Bukti Cinta Pepo ke Memo

Miniatur Museum galeri SBY-Ani
Sumber :
  • Twitter

VIVA – Pembangunan Museum SBY-Ani di Jalan Lingkar Selatan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, secara resmi dimulai pada 23 Februari 2020. Museum tersebut dibangun Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai persembahan dan bukti cinta dirinya dan keluarga kepada mendiang Ani Yudhoyono.

Soal cinta SBY ke Ani sudah jamak orang tahu. Pasangan suami istri tokoh nasional itu dikenal masyarakat sebagai pasangan romantis. Keduanya memiliki panggilan kesayangan. Ani memanggil SBY dengan Pepo, sementara SBY memanggil Ani dengan Memo. Soal itu juga diungkapkan SBY saat peletakan batu pertama pembangunan Museum SBY-Ani.

Direktur Museum SBY-Ani, Ossy Dermawan, saat peletakan batu pertama menjelaskan, tetenger SBY-Ani itu berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektare. Desain bangunan dirancang sendiri oleh SBY, dibantu sahabatnya, pengusaha dan menteri di era SBY, Chairul Tanjung. Bangunan utama terdiri dari dua bangunan berbentuk sayap menyerupai huruf 'Y'.

Satu bagian merupakan Museum SBY dan satunya lagi galeri seni Ani. Masing-masing bangunan dibuatkan taman. Ukiran khas Pacitan ditatahkan di beberapa beberapa titik. Bangunan Museum, kata Ossy waktu itu, terdiri dari 30 segmen, menceritakan perjalanan hidup SBY sejak kecil sampai menjadi presiden.

Sementara Galery Seni Ani, lanjut Ossy, berisi puluhan ribu karya seni, seperti lukisan, patung, kain batik, kerajinan tangan, dan benda seni lainnya, koleksi mendiang Ani Yudhoyono. Galeri itu sebagai tanda bahwa SBY dan Ani sangat mencintai seni budaya Indonesia.

"Tentunya museum ini didesain untuk memberikan masyarakat lingkungan yang nyaman, serta nuansa yang mendidik dan menghibur sehingga akan menjadi salah satu pengalaman yang mengesankan dan tak terlupakan," kata Ossy dalam keterangan tertulisnya saat itu.

Nah, pada Minggu, 14 Februari 2021, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau progres pembangunan Museum SBY-Ani itu. Ia berkepentingan karena diharapkan Museum tersebut menjadi destinasi wisata baru di Jatim yang mampu turut memompa kesejahteraan masyarakat, terutama warga Pacitan.

Ia menargetkan pembangunan Museum SBY-Ani rampung pada Maret tahun ini. "Insya Allah, museum dan galeri seni sekitar 7.500 meter persegi ini selesai Maret 2021 mendatang & akan dibuka bagi masyarakat umum pada tahun 2022. Mohon do'a semoga lancar sukses," tulis Khofifah di akun Twitternya, @khofifah.ip.

Nah, di tengah-tengah itulah kemudian mencuat kabar hibah Rp9 miliar dari Pemprov Jatim untuk Museum SBY-Ani dan heboh di media sosial. Bendahara Umum Demokrat, Renville Antonio, membela tokoh utama partainya itu dan menyebut bahwa SBY tak pernah meminta bantuan ke pemerintah. "Pak SBY tidak pernah meminta (bantuan hibah untuk Museum SBY-Ani)," katanya di Surabaya, Selasa kemarin.

Plt Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad juga meyakini bahwa SBY tak akan pernah meminta bantuan hibah ke Pemprov Jatim. Namun, menurutnya adalah hal wajar jika Pemprov membantu. "Pak SBY adalah figur kebanggaan masyarakat Jatim. Dua periode menjabat sebagai presiden pasti meninggalkan legacy untuk bangsa ini. Dalam kronik perjalanan Beliau pasti ada sisi positif termasuk sisi humanis baik dalam keluarga maupun para sahabatnya patut dicontoh," katanya kepada VIVA pada Rabu, 17 Februari 2021.