Longsor Nganjuk, BNPB: 12 Warga Meninggal, 7 Hilang dan 20 Luka
- Basarnas Surabaya
VIVA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati menyebutkan, 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka akibat longsor yang terjadi di daerah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Mereka yang luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat," kata Raditya Jati di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021.
Kata dia, hingga semalam tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor.
"Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Benacana (BNPB) menyebutkan, sebanyak 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi pascalongsor. Mereka mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk telah memberikan pelayanan kepada warga yang mengungsi pascalongsor. BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan. Di samping warga yang mengungsi, per Selasa, 16 Februari 2021, pukul 20.19 WIB, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak.
Lebih lanjut, ia menambahkan, peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat.
Baca juga: Khofifah Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Longsor di Nganjuk