Sukses Tekan COVID-19, Ganjil Genap di Kota Bogor Diperpanjang

Wali Kota Bogor Bima Arya saat menginspeksi penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di exit tol Baranangsiang pada Minggu, 14 Februari 2021.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Forkopimda, menggelar rapat evaluasi penerapan kebijakan ganjil-genap dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro.

Rapat yang dilaksanakan di Sekretariat Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, Selasa 16 Februari 2021 itu memutuskan, kebijakan ganjil genap di Kota Bogor, diperpanjang selama dua pekan ke depan.

“Tadi kami menyepakati ganjil genap Insya Allah akan dilanjutkan setiap Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. Tetapi dibatasi jam pemberlakuannya dari jam 09.00 - 18.00 WIB (sebelumnya 24 jam),” kata Bima.

Baca juga: Kapolri Akui Penggunaan UU ITE Sudah Tidak Sehat

Bima menjelaskan, diperpanjangnya ganjil genap ini, mengacu pada hasil analisa data pada penerapan ganjil genap dua pekan sebelumnya. Di mana angka COVID-19 menunjukkan penurunan yang cukup baik. Baik dari sisi mobilitas warga maupun angka kasus positif.

“Satgas dan Forkopimda melakukan pembahasan. Kita melihat seluruh data menunjukkan bahwa program PPKM Mikro dan Ganjil Genap menunjukkan tingkat efektifitas yang sangat tinggi. Arus masuk kendaraan ke Kota Bogor, kerumunan yang berkurang dan yang paling penting adalah tren jumlah kasus positif COVID-19 yang menurun sangat signifikan,” jelas Bima.

Tercatat tanggal 6 Februari, jelasnya, angkanya positif COVID-19 187 per hari. Sedangkan tanggal 15 Februari angkanya 105 per hari. Jadi menurut dia, ini penurunan yang signifikan sepanjang masa pandemi di Kota Bogor.

Bahkan keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) dari tadinya 82 persen, sekarang di angka 48 persen.

"Sudah di bawah standar WHO yang 60 persen maksimal. Jadi sangat baik,” tambahnya.

Menurut Bima, perpanjangan ganjil genap dua pekan ke depan ini juga harus dicari titik temu antara dimensi kesehatan dan juga dimensi ekonomi yang perlu diperhatikan.

“Namun, beberapa data juga tadi dilakukan pembahasan bersama Forkopimda, ada penurunan di bidang ekonomi. Tingkat hunian hotel, kunjungan ke rumah makan, cafe, mal, pasar, cukup menurun. Artinya dengan ganjil genap jam 09.00 - 18.00 masih memungkinkan untuk aktivitas ekonomi berjalan,” beber Bima.

Rapat tersebut dihadiri Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro, Kajari Kota Bogor Herry Hermanus Horo, Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jenal Mutaqin, Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Wakapolresta Bogor Kota AKBP Arsal Sahban, Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah, perwakilan Kodim 0606/Kota Bogor, Denpom III/1 Bogor, Kantor Kementerian Agama Kota Bogor, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan camat se-Kota Bogor.