Kapolres Bogor: Kecil Kemungkinan Konvoi Moge Itu Akan Lolos
- VIVA/Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Kapolres Bogor AKBP Harun memastikan tidak ada konvoi moge (motor gede) yang lolos dari pemeriksaan wisatawan yang diwajibkan surat rapid test antigen dalam Kegiatan Operasi Yustisi PPKM di kawasan Puncak. Sebab pemeriksaan tersebut dilakukan berlapis.
"Jadi kecil kemungkinan rombongan harley tersebut akan lolos, dikarenakan penjagaan di Puncak berlapis. Bisa lolos di Simpang Gadog, belum tentu bisa lolos di lokasi check point," kata Harun, Jumat 12 Februari 2021.
Harun melanjutkan, selain pemeriksaan berlapis kepolisian dengan Satgas COVID-19 juga akan melakukan patroli mobile di lokasi wisata.
"Ditambah lagi kami ada tim rapid swab mobile yang menjemput bola melakukan pengecekan ke tempat-tempat wisata dan tempat yang mengundang kerumunan lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut, Harun menjelaskan bahwa sebanyak 701 kendaraan roda empat dan 48 kendaraan roda dua sudah diputarbalikkan karena tidak bisa menunjukkan surat keterangan hasil rapid test antigen.
"Karena tidak dapat menunjukkan surat keterangan Rapid Antigen ketika hendak memasuki kawasan puncak. Dan Kegiatan yang dilakukan kami melakukan antingen dengan hasil 50 orang yang kami siapkan, dengan hasil negatif," kata Harun.
Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin bereaksi atas rombongan pengendara motor gede atau moge yang lolos pemeriksaan surat Rapid Tes Antigen di simpang Gadog. Rombongan moge itu menerabas pemeriksaan petugas menuju kawasan Puncak, Bogor.
Bupati menjamin para pengendara moge itu akan tetap diperiksa Rapid Tes Antigen di lokasi tujuan (Puncak) meskipun tidak diperiksa di lokasi penyekatan di simpang Gadog.
"Kalau lolos mereka mau ke sana kemana pasti dapat juga di lokasi," kata Ade saat meninjau lokasi penyekatan di Gadog, Jumat, 12 Februari 2021.
Ade menyatakan siapapun yang melintas di lokasi penyekatan akan diperiksa. Namun, jika lolos pemeriksaan, warga luar Bogor itu akan tetap diperiksa di lokasi tujuannya.
Baca juga: Bengkel Suzuki di Pulogadung Tebakar, Rugi Ditaksir Rp1 Miliar