TNI-Polri Pastikan Dentuman Misterius di Malang Bukan Latihan Militer

Balai Kota Malang
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Warga Malang Raya heboh dengan kemunculan suara dentuman misterius yang terjadi sekira pukul 00.00 WIB hingga 07.00 WIB. Dentuman ini terdengar hampir seluruh wilayah Malang Raya. Bahkan dilaporkan beberapa daerah di sekitaran Malang Raya juga mendengarkan dentuman ini.

Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Polisi Hendri Umar mengatakan, dia memerintahkan jajaran Polres Malang yang tersebar di seluruh Kabupaten Malang untuk melakukan penelusuran. Bahkan, mengecek kebenaran informasi di Gunung Semeru, Lumajang dan Gunung Raung, Bondowoso juga tidak ditemukan bekas dentuman.

"Kemudian sudah kami pastikan kepada beberapa pihak yang memiliki bahan peledak seperti PT Pindad atau satuan TNI yang ada di Kabupaten Malang. Kita pastikan tidak ada kegiatan latihan (militer) atau tidak ada kegiatan yang memakai bahan peledak hingga menimbulkan dentuman," kata Hendri, Rabu, 3 Februari 2021.

Sampai saat ini mereka terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malang. Termasuk dengan otoritas terkait di Kota Malang. Dia memastikan bahwa dentuman misterius tidak berasal dari latihan militer maupun letusan gunung berapi.

"Jadi sekarang kami terus berkoordinasi dengan BPBD dan Kota Malang untuk memastikan dentuman apa yang terjadi tadi malam. Itu sementara dari PT Pindad, TNI dan Gunung meletus tidak ada semuanya," ujar Hendri.

Polisi mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui sumber suara dentuman terdekat segera melapor. Sebab polisi dan BPBD akan mengidentifikasi penyebab dentuman itu.

"Karena dentuman cukup keras yang informasinya terdengar sampai Surabaya," tutur Hendri.

Sementara itu, Komandan Kodim 0818 Kabupaten Malang-Kota Batu, Letkol Inf Yusub Dody Sandra mengatakan dentuman misterius murni fenomena alam. TNI selain mengecek tempat latihan perang. Juga ke PT Pindad di Turen, Kabupaten Malang. Karena ada laporan tentang uji mesiu yang dilakukan di area PT Pindad. 

"Suara itu murni fenomena alam, sudah saya perintahkan jajaran Intel Kodim untuk melakukan pengecekan tempat-tempat latihan tempur, dan tidak ada aktivitas. Ada laporan tentang uji mesiu, dilakukan di dalam ruangan yang sudah ada peredamnya. Sedangkan latihan menembak memang ada, tapi jam 5 sore, tidak mungkin jika suaranya bisa sekeras itu, dan terdengar sampai Surabaya, yang jelas itu fenomena alam," kata Yusub.