Profil Moeldoko, Eks Panglima TNI yang Disebut Mau Kudeta AHY
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
VIVA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan kabar yang mengejutkan. Dia menyebut ada pihak yang mau kudeta jabatannya. Belakangan teruak jika nama tersebut mengerucut ke Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.
Moeldoko tak tinggal diam, dia langsung menggelar konpers virtual dan membantah semua tudingan anak sulung Presiden ke-6 SBY itu. Moeldoko peihatin dengan tudingan yang dialamatkan kepadanya. Mantan Panglima TNI era SBY ini juga tak mempermasalahkan pertemuannya dengan kader Demokrat kemudian dipersoalkan.
"Saya sih sebetulnya prihatin melihat situasi itu. Karena saya juga bagian yang mencintai Demokrat," tuturnya.
Terlepas dari persoalan yang tengah menimpanya, kali ini VIVA akan membahas profil Moeldoko secara garis besar. Dikutip dari berbagai sumber, Moeldoko merupakan pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 8 Juli 1957 dan saat ini berusia umur 63 tahun.
Dia adalah tokoh militer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 17 Januari 2018 pada Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pada 23 Oktober 2019, ia ditunjuk kembali menjadi Kepala Staf Kepresidenan pada Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Joko Widododan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Karier Militernya, Ia pernah menjabat sebagai Panglima TNI sejak 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat sejak 20 Mei 2013 hingga 30 Agustus 2013.
Moeldoko merupakan alumnus Akabri tahun 1981 dengan predikat terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa. Moeldoko juga banyak memperoleh tanda jasa yaitu Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun, Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun, Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista.
Sementara itu, saat bertugas tepatnya operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995. Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.