Soal Islam Arogan, Abu Janda Mengaku Sudah Minta Maaf ke Kiai NU
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Permadi Arya atau yang biasa disapa Abu Janda ini mengaku sudah meminta maaf kepada kiai di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) soal dirinya yang menuliskan cuitan dalam Twitter Islam arogan.
Dia mengaku, sebelum kejadian itu ramai seperti sekarang, Permadi Arya sudah membikin video permintaan maaf kepada kiai NU atas pernyataannya tersebut.
"Aku sebelum ramai seperti sekarang, kiai kiai di PBNU sudah ramai aku tanggal 28 Januari sudah bikin video khusus untuk konsumsi group WA (WhatsApp) PBNU untuk kiai. Aku tidak pernah nyebut Islam orogan, yang aku sebut adalah Islam sebagai agama pendatang dan itu aku tunjukan ke Tengku Zul, yang aku maksud Islam Tengkul Zul, aliran transnasional," kata Abu Janda dalam acara podcast bersama Dedy Corbuzier dan Gus Miftah melalui akun YouTube-nya, Senin, 1 Februari 2021.
"Aku di akhir off course, aku bilang gus, kiai ustaz semuanya maafin atas kesalahpahaman ini maafkan aku telah merepotkan, 28 Januari aku sudah minta maaf," tambahnya.
Menanggapi Abu Janda yang sudah minta maaf atas pernyataan yang dia tulis itu, maka Gus Miftah tentunya memaafkan dia. Ia menyebut, Allah SWT maha memaafkan apalagi hambanya.
"Kulu bani adam khottoun, wa khoirul khottina tawabun. Setiap anak bani adam punya kesalahan. Dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah bertaubat," tutur Gus Miftah.
Maka, Gus Miftah memberikan nasihat kepada Abu Janda, agar selalu menggunakan adab dalam mengkritisi sesuatu.
"Melihat Mas Arya Permadi ini tentunya, saya mencatat, beliau kurang adab terhadap Islam itu sendiri apalagi ke NU. Saya tahu beliau itu sangat hormat ke kiai. Kadang-kadang terlalu emosi adabnya berkurang. Kemudian kurang santun," katanya.
Di NU, lanjut dia, itu memberikan kontra narasi di non ahlu Sunnah yaitu Islam garis keras, tentu itu boleh tentunya dengan cara yang baik. Maka, ketika seorang Permadi Arya memberikan kontra narasi terhadap islam yang keras ia pengin dia lebih arif, dan lebih mengedepankan sopan santun.
"Orang taunya dia NU. Di NU itu memahami konsep wasathiah, NU itu harus di tengah-tengah. Artinya apa, moderasi NU beliau harus pahami," katanya.
Maka, ia sarankan kepada saudara Arya Permadi banyak mengaji lagi, bila perlu beliau menyiapkan waktu datang ke kiai NU, datang ke siapa saja bagaimana memahami islam wasatyiah itu.