IDI Sebut Menkes Gerak Cepat soal Vaksin tapi Lupa Tekan Kasus Positif
- Dok. Satgas PEN
VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dipandang lebih sigap dalam urusan vaksinasi COVID-19. Namun, untuk masalah penanganan pandemi COVID-19 justru masih belum menekan angka kasus positif.
Bahkan, ada kritikan, Menkes Budi Gunadi cenderung melupakan penanganan kasus terpaparnya COVID-19. Hal ini bila merujuk angka positif yang terus meningkat belakangan ini.
Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih saat menjadi narasumber dalam serial diskusi daring Smart FM bertajuk "Bagaimanapun Vaksin Sudah Dimulai", Sabtu, 16 Januari 2021.
"Karena saya mendapatkan informasi bahwa Menkes ini yang mendapatkan prioritas dari presiden itu hanya 2, sukseskan vaksinasi dan penanganan COVID-19. Saya melihat ada akselerasi di vaksinasi. Tapi penanganan untuk menekan laju infeksi kayaknya masih belum, karena terus meningkat masih," ujarnya.
Daeng lebih jauh menilai, penanganan pandemi COVID-19 tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja, dalam hal ini pemerintah melalui Menkes.
Menurutnya, keterlibatan semua elemen negara sangat dibutuhkan untuk mengatasi pandemi COVID-19.
"Saya kira seluruh elemen bangsa harus membantu. Yang penting kan kolaborasinya sebenarnya," imbuhya.
Untuk diketahui, turut hadir narasumber lain dalam diskusi daring tersebut yakni Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena, Epidemiolog, University of North Carolina, USA Juhaeri Mukhtar, Senior Biostatistician, European Organisation for Research and Treatment of Cancer, EU Baktiar Hasan.
Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, kasus positif per Jumat, 15 Januari 2021 di Tanah Air bertambah sebanyak 12.818 orang. Dengan tambahan tersebut maka total kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia sejak Maret 2020 sementara jadi 882.418 orang.
Dari angka itu, dilaporkan 718.696 ada kasus pasien sembuh. Namun, dari catatan, pemambahan 12.818 kasus menjadi rekor penambahan kasus harian. Rekor kasus harian sebelumnya tercatat pada Kamis, 14 Januari 2021.
Baca Juga: Utang Pemerintah Numpuk, Akhir Desember 2020 Tembus Rp6000 Triliun