Banjir di Kalsel Bikin Kota Apam Lumpuh, Bantuan Sangat Dinanti
- dok BNPB
VIVA – Bencana banjir terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sampai saat ini kondisinya masih belum dapat tertangani dengan maksimal.
Banjir yang mengakibatkan lumpuhnya Kota Apam ini terjadi seketika dan di luar dugaan sehingga banyak masyarakat yang belum melakukan persiapan.
Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah atau HST, Berry Nahdian Forqan mengatakan, hingga saat ini, masih banyak warga yang belum dapat dievakuasi. Sebagian warga masih berada dan terjebak di atas rumah dan kekurangan makanan atau logistik.
"Masih terus melakukan evakuasi yang belum terevakuasi, sekarang masih mengevakuasi warga," kata Berry dalam keterangannya, Jumat malam 15 Januari 2021.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Rp372,3 Triliun untuk Pulihkan Ekonomi di 2021
Selain itu, dia menyampaikan telah membentuk pos komando. Pos ini untuk melakukan koordinasi dan mengumpulkan bantuan bagi para korban banjir.
"Pos komando dan tempat pengungsian utama di stadion murakata dan ada di Gedung Juang, selebihnya tersebar di berbagai kantor pemerintah daerah," ujarnya.
Terkait dengan logistik, Berry menyampaikan hingga saat ini distribusi logistik sudah jalan walau mungkin belum merata, dapur umum juga sudah ada dimana-mana. Akses penyebaran logistik terkendala karena dalam dan derasnya arus air banjir sehingga tidak dapat diakses melalui jalur darat menggunakan mobil.
Menurut Berry, Penyebaran logisitik seperti makanan dan bahan pokok lainnya harus menggunakan perahu atau kelotok mesin. Salah satu yang menjadi target utamanya adalah daerah yang ketinggian air tinggi.
Berry berharap kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kalsel dan tetangga kabupaten, lainnya agar HST dapat diprioritaskan untuk mendapatkan bantuan.
"Salah satu bantuan berupa alat transportasi air, logistik bahan pokok, pakaian, dan lain sebagainya. Pemerintah daerah kabupaten HST mengucapkan terima kasih kepada petugas dan relawan yang turut dan terus berjibaku membantu korban banjir," ujarnya.