Wamenag: Ceramah Syekh Ali Jaber Jauh dari Fitnah dan Provokasi
- Instagram/ariekuntung
VIVA – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi memberikan catatan kecil tentang sosok ulama Syekh Ali Jaber yang meninggal Kamis, 14 Januari 2021, di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta.
Ia menuturkan bahwa bangsa Indonesia kehilangan seorang tokoh ulama besar. Figur yang sepenuh hidupnya diabdikan untuk jalan dakwah, mengajak kebaikan dengan penuh hikmah, bahasa yang santun dan memberikan contoh keteladanan mulia.
"Syekh Ali Jaber dalam setiap ceramahnya selalu menggunakan kalimat yang sejuk, jauh dari agitasi, fitnah dan provokasi. Pesan-pesan agama yang disampaikan sarat dengan nilai kemanusiaan, kasih sayang dan persaudaraan," kata Zainut Tauhid Saadi di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.
Hal tersebut, kata Zainut, menunjukkan bahwa Syekh Ali Jaber adalah seorang ulama yang tidak hanya memiliki pemahaman ajaran agama yang mendalam, tetapi juga seorang yang taat dalam beragama dan mengamalkan ilmu agamanya.
Menurutnya, Syeh Ali Jaber adalah seorang ulama yang hapal Alquran (hafiz) dan mencintai anak-anak yang ingin belajar dan menghafal Alquran. Dari bimbingan beliau banyak lahir para hafiz dan hafizah yang andal.
Dengan akhlak mulianya itu, kata Zainut, Syekh Ali tidak sungkan untuk mencium tangan dan kepala serta memeluk seorang anak kecil penghafal Alquran. Tidak hanya itu, Zainut juga menilai, Syekh Ali sebagai sosok dermawan. Tak jarang Syekh Ali memberikan hadiah, baik dalam bentuk beasiswa ataupun ibadah umrah.
"Hal tersebut membuktikan beliau seorang yang sangat mencintai hal yang berhubungan dengan Alquran," ujar Zainut.
Tentunya, masih belum hilang dari ingatan kita bagaimana Syekh Ali mengubah kehidupan seorang pemulung bernama Muhammad Gifari Akbar (16), setelah viral karena mengaji di trotoar Jalan Braga Kota Bandung.
Remaja dari Kabupaten Garut itu kini menjadi anak angkat ulama besar Syekh Ali Jaber. Dia juga dimasukkan ke salah satu pesantren di Cipanas Kabupaten Cianjur. Bahkan, pada Desember mendatang, Syekh Ali Jaber berencana memboyong Akbar menunaikan ibadah umrah dan bertemu dengan imam besar di Arab Saudi.
Lebih lanjut, kata dia, bahwa Syekh Ali ini adalah ulama yang rendah hati, santun dan lemah lembut. Suara merdu yang senang melantunkan ayat-ayat suci Alquran.
"Tutur kata yang santun dan tenang itu sudah tidak bisa kita dengarkan lagi, namun pesan-pesan indah sarat makna akan terus membekas dan melekat dalam hati kita semuanya," ujar Zainut. (ase)
Baca juga: MUI Imbau Umat Islam Salat Gaib untuk Syekh Ali Jaber