Minat Haji Indonesia Tetap Tinggi Meski Masih Pandemi

Jemaah haji menerapkan social distancing saat melaksanakan Tawaf Qudum
Sumber :
  • Twitter @HajMinistry

VIVA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melaporkan saldo dana haji tahun 2020 mencapai Rp143,1 triliun. Dari angka itu disebut terlihat bahwa minat haji Indonesia masih tinggi meskipun tengah pandemi COVID-19.

Angka saldo dana haji 2020 ini lebih tinggi ketimbang tahun 2019 yang mencapai Rp124,32 triliun. Sementara saldo dana haji 2020 sendiri melebihi target yaitu Rp139,5 triliun.

"Artinya, di tengah pandemi, umat masih memprioritaskan haji. Meski jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya," kata Kepala BPKH Anggito Abimanyu secara daring, Rabu, 13 Januari 2021.

Anggito mengakui, tahun ini adalah tahun yang cukup sulit karena adanya pandemi COVID-19. Namun pencapaian ini menurut Anggito menunjukkan bahwa BPKH berhasil membukukan peningkatan dana kelolaan.

"Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT, di tengah situasi sulit akibat pandemi COVID-19 dan kontraksi ekonomi yang menerpa seluruh dunia termasuk Indonesia, BPKH bisa melakukan kelolaan dana haji yang diamanahkan dengan baik," ujar Anggito.

Jumlah pembatalan haji pada 2020 juga disebut tidak signifikan. Pada tahun lalu, BPKH hanya mengembalikan dana Rp882,03 miliar karena ada 35.103 orang yang membatalkan program haji reguler.

BPKH juga mengembalikan sekitar Rp155 miliar karena ada 2.610 orang yang membatalkan program haji khusus. BPKH menyimpulkan minat haji 2020 lalu masih tetap tinggi karena di tahun-tahun sebelumnya pembatalan bisa mencapai hingga 40 ribu orang.

"Angka ini stabil, pembatalannya biasa saja, tidak ada yang drastis," kata anggota BPKH Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Acep Riana Jayaprawira di kesempatan yang sama.

Baca juga: Cuaca Buruk, Basarnas Hentikan Sementara Operasi SAR Sriwijaya Air