Irjen Nico: Pemakaman Habib Hasan Assegaf Langgar Prokes
- VIVA/ Nur Faishal.
VIVA – Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta, mengatakan jajaran Polda Jawa Timur turut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang tokohulama Habib Hasan Assegaf di Kota Pasuruan pada Minggu, 27 Desember 2020. Saat ini, Tim Satgas COVID-19 Provinsi Jawa Timur juga sudah mulai bekerja menyelidiki adanya kerumunan saat proses pemakaman Habib Hasan Assegaf.
"Dari pendalaman yang bekerja tadi malam sampai hari ini, Tim Satgas COVID-10 Provinsi dan Kota Pasuruan menemukan dugaan pelanggaran protokol kesehatan dan akan memproses dugaan pelanggaran tersebut,” kata Nico saat dikonfirmasi VIVA pada Selasa, 29 Desember 2020.
Selanjutnya, Nico mengatakan Tim Satgas COVID-19 Provinsi juga akan melakukan tracing, testing dan treatment terhadap jemaah yang menghadiri proses pemakaman almarhum Habib Hasan Assegaf.
Di samping itu, Nico meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendukung pelaksanaan protokol kesehatan mengingat masih banyak keluarga, orang tua, dan masyarakat lainnya yang jatuh korban akibat terinfeksi virus corona.
"Kami, jajaran Satgas COVID-19 Provinsi, memohon meminta kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan terutama pakai masker, jauhi kerumunan, cuci tangan. Ini permintaan kami dan paling penting melaksanakan protokol kesehatan, jaga diri kita, jaga orang lain dengan mematuhi protokol kesehatan," lanjut mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu.
Sebelumnya, Humas Satgas COVID-19 Kota Pasuruan, Kokoh Ari Hidayat, mengatakan satgas setempat tidak menduga bahwa pemakaman Habib Hasan dihadiri massa sebanyak itu. Massa hadir secara spontan tanpa ada perencanaan sebelumnya, sehingga belum disiapkan langkah antisipasi.
"Kami tidak menduga seperti itu kejadiannya, masyarakat hadir dengan sendirinya tanpa direncanakan sebelumnya," kata Kokoh, Senin, 28 Desember 2020.
Kokoh mengatakan, banyaknya masyarakat yang datang tanpa direncanakan karena ketokohan Habib Hasan. Meski begitu dia melihat sebagian besar masyarakat sudah sadar untuk mengenakan masker, walaupun anjuran menjaga jarak sulit dihindarkan.
"Masyarakat yang hadir sebagian besar telah menggunakan masker, meskipun sulit melakukan jaga jarak. Kita berharap dan berdoa, agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan terkait penyebaran COVID-19," ujar Kokoh.
Pihaknya berharap tidak ada klaster baru penularan COVID-19 atas peristiwa ini. Namun jika ditemukan adanya yang positif COVID-19, Satgas Kota Pasuruan akan melakukan pelacakan.
"Nanti kita lihat kasus per kasus, kalau (ada yang positif) memang ada asalnya dari sana kita akan lakukan tracing," ujar Kokoh. (ren)