Perantara Suap Djoko Tjandra Akui Pernah Diancam Irjen Napoleon
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Terdakwa Tommy Sumardi mengatakan pernah dimarahi bahkan diancam akan “dilibas” oleh mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte, sebab kurangnya fee terkait upaya penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Hal tersebut dia sampaikan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin, 14 Desember 2020.
Mulanya, Jaksa penuntut umum (JPU) mengkonfirmasi pemberian uang dari Djoko Tjandra yang telah diserahkan kepada Napoleon, melalui Tommy.
Tommy kemudian merincikan bahwa pemberian tersebut pada tanggal 27 April 2020 senilai 100 ribu Dollar AS, namun karena dipotong oleh eks Kakorwas PPNS Polri Brigjen Prasetijo Utomo jadi 50 ribu Dolar AS, akhirnya ditolak Napoleon.
Selanjutnya, kata Tommy pada 28 April 2020, ia memberi uang 200 ribu Dolar Singapura ditambah 50 ribu Dolar AS yang sempat ditolak pada 27 April. Selain itu juga pada 29 April 2020 senilai 100 ribu Dolar AS, pada 4 Mei 2020 senilai 150 ribu Dolar AS dan pada 5 Mei 2020 sebesar 70 ribu Dollar AS.
Mendengar penjelasan Tommy, jaksa lalu megaskan lagi soal pemberian 70 ribu Dolar AS. Sebab dalam dakwaan, Tommy hanya memberikan uang 20 ribu Dolar AS kepada Irjen Napoleon.
"Lalu kapan lagi Saudara terima uang dari Djoko Tjandra?" tanya jaksa.
"Tanggal 5 Mei itu kan 20 ribu Dolar AS, di dapur umum di Tanah Abang, yang mengantar Pak Nurdin (sopir) Djoko Tjandra," kata Tommy.
Tidak puas jawaban itu, Jaksa mendetilkan peristiwanya dan mengkonfrontasi dengan keterangan saksi Sisca dan Nurdin yang sebelumnya dihadirkan jaksa.
“Sisca dan Nurdin itu bilang memberikan bukan tanggal 5 Mei, tapi tanggal 12 Mei sebesar 100 ribu Dollar Amerika. Tanggal 5 Mei itu Saudara memberikan ke Napoleon itu menalangi dulu apa tidak?” tanya jaksa.
Tommy kemudian mengatakan bahwa penyerahan 70 ribu Dollar AS bukan dari Djoko Tjandra, melainkan karena Napoleon mengancam agar Tommy segera melunasi fee terkait penghapusan red notice tersebut.
"Karena saya didesak terus, ditelepon sama beliau. 'Ji, mana? Jangan bohong sama saya', Beliau itu Pak Napoleon, 'Saya libas kamu nanti, saya libas kamu nanti kalau bohong sama saya'. Saya bilang, saya kan grogi ya, Yang Mulia, bulan puasa digituin. Jadi saya talangin dulu itu 70 ribu Dolar AS. Saya berikan ke Napoleon semuanya, saya ribut dulu sama istri saya di rumah," kata Tommy. (ren)
Baca juga: Djoko Tjandra: Biaya Hapus Nama dari Daftar Buronan Rp25 M