Massa FPI Teriakkan Tak Ada Corona, Demonya Lalu Bubar
- VIVA/Diki Hidayat
VIVA – Ratusan orang yang tergabung dalam massa Front Pembela Islam (FPI) dan Aliansi Umat Muslim Kabupaten Garut Jawa Barat, Senin sore 14 Desember 2020, menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung markas Polres Garut. Aksi massa demo FPI itu bubar setelah dipicu adanya teriakan peserta aksi yang seolah-olah tak percaya adanya virus Corona (COVID-19).
Aksi massa FPI itu, yang menyesalkan insiden penembakan atas enam pengawal Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dan penahanan MRS oleh Polda Metro Jaya, berjalan tertib dan damai. Namun, aksi tersebut langsung bubar saat Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono, menyampaikan pidato di hadapan massa aksi FPI.
"Moal aya Corona, Pak [Tidak ada Corona, Pak]," sahut peserta aksi dari massa FPI, yang seolah-olah tak takut virus Corona. Saat itu sedang berlangsung kerumunan massa aksi.
Suasana sempat jadi riuh, namun akhirnya para peserta aksi unjuk rasa FPI membubarkan diri.
"Saya menyesal karena ulah seseorang penyampaian dari Kapolres tidak tuntas, " ujar tokoh agama Kabupaten Garut, KH. Abdul Halim Lc, pada Senin 14 Desember 2020.
Namun demikian, menurut Abdul Halim, aspirasi massa aksi FPI sudah tersampaikan, sehingga unjuk rasa dibubarkan. "Walaupun begitu, aspirasi sudah tersampaikan kepada Kapolres Garut, " katanya.
Aksi unjuk rasa ratusan orang yang tergabung dalam massa FPI sebelumnya digelar di lapangan Oto Iskandar Dinata (Alun-alun) Kabupaten Garut. Aksi unjuk rasa kemudian dilanjutkan ke Markas Polres Garut dengan cara long march.
Massa FPI semula akan menggelar aksi di halaman Polres Garut. Namun, ratusan anggota Polres langsung berjaga-jaga. Massa aksi hanya bisa menyampaikan unjuk rasa di depan Markas Polres di Jalan Jenderal Sudirman, Garut, (ren)