Anggota Ormas Demo Mau Gantikan HRS Ditahan, MUI: Jangan Keliru
- VIVA/ Andrew Tito.
VIVA – Ratusan warga dari berbagai elemen Ormas Islam di Kabupaten Ciamis pada Minggu 13 Desember 2020 mendatangi Mapolres Ciamis. Mereka berunjuk rasa sebagai bentuk protes kepada aparat Kepolisian atas tindakan hukum kepada Habib Rizieq Shihab (HRS) di Polda Metro Jaya.
Bahkan aksi tersebut dikabarkan akan terjadi di daerah lain. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat (Jabar) menekankan ormas Islam di daerah untuk tidak mudah terpancing dan bertindak seenaknya dalam menyikapi kasus Habib Rizieq.
"Jangan bertindak keliru. Habib Rizieq ini kan sedang diproses hukum. Jangan terkecoh dan terpancing. Percayakan kepada aparat kepolisian dan proses hukumnya juga belum beres," ujar Sekjen MUI Jawa Barat, Rafani Akhyar, Senin, 14 Desember 2020.
MUI mengimbau simpatisan ormas juga untuk memperkaya diri dengan mencari informasi yang menyeluruh agar terhindar dari hoaks soal kasus Habib Rizieq.
"Jangan bikin gaduh di daerah atau memanaskan kondisi yang merugikan masyarakat. Ormas Islam di daerah harus menjadi contoh," ujarnya.
Rafani menilai, polemik kasus Rizieq Shihab memang berdampak ke daerah-daerah dengan menimbulkan sensitivitas ketokohan karena merupakan Habaib. Namun, kondisi tersebut dinilai jadi momentum sejauh mana keteladanan ormas dalam memberi contoh yang benar bagi masyarakat sekitar.
"Soalnya ormas itu kan sudah terdaftar secara hukum. Oleh karena itu orang orangnya pun harus menjadi warga yang baik, taat dan patuh kepada negara. Dengan bentuk apa, kooperatif kepada proses hukum Habib Rizieq dengan tidak membuat gaduh dalam bentuk apa pun," katanya.
Seperti diketahui, unjuk rasa di Ciamis terjadi diawali dengan berkumpul di Masjid Agung Ciamis. Kemudian mereka bersama-sama melakukan aksi jalan kaki ke Polres Ciamis. Meski diguyur hujan, massa tetap semangat melakukan aksi. Massa langsung masuk ke halaman parkir Polres Ciamis kemudian melakukan orasi.
Dalam orasinya mereka menyatakan tidak terima dan menilai Habib Rizieq telah dizalimi. Mereka pun menyatakan kesiapannya untuk menggantikan Habib Rizieq di tahanan. Karena kedatangannya pun bermaksud untuk menyerahkan diri.
"Kami siap menggantikan imam besar untuk ditahan. Apabila imam besar disakiti. Kami siap berdarah-darah. Tuntutan kami hanya satu, bebaskan Imam Besar kami," ujar salah seorang koordinator aksi Wawan Malik Marwan. (ase)