Universitas Brawijaya Belum Siap Terapkan Kuliah Tatap Muka

Universitas Brawijaya Malang
Sumber :
  • ub.ac.id

VIVA – Universitas Brawijaya (UB) Malang tetap menerapkan pembelajaran secara daring pada semester depan. Keputusan ini diambil oleh pihak kampus karena pandemi COVID-19 masih merebak.

Berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 35 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Kampus Tangguh Universitas Brawijaya, proses pembelajaran semester genap 2020/2021 dilakukan secara daring. Penyelenggaraan penelitian dan kegiatan lapang lainnya dapat diselenggarakan secara luring dengan syarat civitas akademika dan mahasiswa dalam kondisi sehat.

Dengan ketentuan mahasiswa vokasi dan S1 wajib mendapat persetujuan tertulis dari orang tua atau pihak yang menanggungnya. Juga menerapkan protokol kesehatan dan mendapatkan izin Dekan Fakultas atau Direktur Pascasarjana atau Direktur Vokasi atau Direktur PSDKU.

Baca: Teknologi Pengurutan Genom Bantu Hentikan Penularan COVID-19

Pimpinan fakultas atau program wajib memastikan seluruh kegiatan sesuai dengan standar operasional prosedur protokol kesehatan serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan standar protokol kesehatan.

Wakil Rektor I Bidang Akademik Aulanni'am mengatakan, pembelajaran secara daring di UB dilakukan dalam bentuk sinkron dan asinkron. Pembelajaran sinkron merupakan belajar daring dalam waktu yang sama, belajar secara langsung, dan terlibat secara langsung.

"Pembelajaran asinkron merupakan pembelajaran daring pada waktu yang berbeda. Komunikasi pada pembelajaran asinkron bisa dilakukan melalui web, email, atapun pesan yang di-posting di forum komunitas," kata Aulanni'am, Jumat, 11 Desember 2020.

Sedangkan untuk praktikum dan kegiatan lapangan, UB memberlakukan penyertaan izin dari orangtua secara tertulis dan bagi mahasiswa yang mempunyai komorbid harus menyertakan bahwa dia sehat.

"UB tetap melakukan protokol kesehatan jika memang diharuskan untuk melakukan praktikum dan kegiatan lapangan. Harus menggunakan masker dengan tiga lapis. Mahasiswa yang punya komorbid dalam kondisi terkontrol dan yang masuk tidak dalam kondisi COVID-19," ujarnya.

UB sebelumnya mengonfirmasi bahwa sebanyak 75 civitas atau warga di lingkungan kampus positif COVID-19. Mereka dinyatakan positif COVID-19 dalam kurun waktu Juli hingga November 2020.

"Berdasarkan data masuk dari kami, ada 75 warga UB yang terkonfirmasi positif COVID-19. Dan itu akumulasi dari Juli 2020 sampai pekan ini," kata Ketua Monitoring Evaluasi Fasilitasi Implementasi Profesor Unti Ludigdo pada 3 Desember.

Unti mengatakan, terjadi ekskalasi peningkatan jumlah civitas terkonfirmasi positif COVID-19. Dalam sepekan sudah 10 orang positif COVID-19. Dari jumlah 75 civitas terpapar COVID-19, tidak ada unsur mahasiswa melainkan semua tenaga pendidik serta dosen.

Melalui surat edaran rektor UB juga meminta civitas terpapar COVID-19 untuk melapor dan identitasnya akan diumumkan demi mempermudah tracing atau pelacakan terhadap orang-orang yang pernah berkontak dengan mereka.