Bio Farma: Vaksin Sinovac Tak Akan Rusak Sampai Pelosok Indonesia

Dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-GT)

VIVA – Badan Usaha Milik Negara Bio Farma memastikan vaksin COVID-19 Sinovac dari China memiliki ketahanan yang memadai saat didistribusikan ke pelosok Indonesia. Bio Farma menyatakan memiliki teknologi yang memadai menjaga kualitas vaksin agar tidak rusak saat pendistribusian ke pelosok Indonesia yang berkarakter antarpulau dan terpencil.

Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan menjelaskan dalam keterangan persnya, infrastruktur distribusi vaksin Sinovac ke pelosok dari Sabang sampai Merauke sudah terkuasai secara profesional.

"Terkait antisipasi distribusi, ini memang vaksin baru tapi kalau dari sisi teknologi vaksin, ini sudah kita kuasai, ini inaktivated sehingga baik pendistribusiannya kita sudah punya pengalaman," ujar Iwan, Kamis, 10 Desember 2020.

Bahkan, Bio Farma telah memperkuat infrastuktur digital untuk distribusi vaksin. Komponen ini dirancang untuk mempermudah pendataan layanan vaksinasi, validitas calon penerima vaksin, hingga sistem monitoring pascavaksinasi.

"Bagaimana kita menyimpannya bagaimana kita distribusinya sudah punya pengalaman," katanya.

Lanjut Iwan, untuk tindaklanjut pembagian vaksin ketika di daerah, merupakan kewenangan Kementerian Kesehatan. Iwan memastikan, Bio Farma bertanggung jawab dengan profesional dalam distribusi vaksin yang tiba dari China beberapa waktu lalu itu.

"Sampai ke daerah-daerah, kita mempunyai geografi yang beragam nanti dipersiapkan, sudah terantisipasi, sampai ke pelosok-pelosok, ke daerah terpencil pun itu sudah terbiasa," ujarnya. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa pemberian vaksin COVID-19 harus diseleksi menurut wilayah. Menurutnya, pemerintah akan menentukan wilayah yang lebih diprioritaskan berdasarkan dua faktor.

Muhadjir menegaskan, berdasarkan amanah Presiden RI Joko Widodo dalam rapat kabinet, vaksinasi harus memerhatikan latar geospasial dan lokasi di mana kemungkinan terjadi penumpukan partikel virus. Menurut dia, Presiden meminta agar hal tersebut betul-betul diperhatikan dalam proses vaksinasi.

"Sehingga penggunaan vaksin nanti betul-betul efisien, tidak asal hantam merata. Tetapi betul-betul terseleksi berdasarkan siapa yang paling berada di garda depan, yang sangat rentan sebagai orang yang akan terinfeksi, maupun sebagai penyebar," ujarnya, dalam konferensi pers virtual, Senin 7 Desember 2020. 

Baca juga: Pemerintah Jamin Keamanan, Mutu hingga Kehalalan Vaksin COVID-19