Pencegahan Penularan COVID-19 ala Mayjen TNI Tugas
- Istimewa
VIVA – Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen TNI, Tugas Ratmono mengatakan, dalam menghadapi adanya lonjakan pasien COVID-19 itu yang harus dilakukan adalah dari hulunya yaitu di masyarakat.
Karena garda terdepan melakukan pencegahan penularan wabah corona adalah dari masyarakat itu sendiri. Sedangkan, rumah sakit itu berada di benteng terakhir dalam penanganan COVID-19.
“Garda atau pertempuran itu di depan itu adalah di masyarakat di hulunya di sana. Kita harus betul-betul konsisten di dalam bagaimana kita mencegah atau memutus mata rantai penularan dengan 3M,” kata Tugas Ratmo dalam keterangannya secara virtual di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.
Tak hanya 3M, kata dia, ada juga 3H: hindari kerumunan, hindari kontak fisik, hindari ruang kerja tertutup dan perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.
Di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atkit, lanjut dia, saat Oktober, sebelum liburan sampai 1 November itu memang betul-betul turun penghuni di sana. Di hunian isolasi mencapai 17 persen dari hunian yang ada waktu itu. Kemudian yang dirawat 32 persen. “Dan saat ini melonjak tinggi di sana karena penularan cukup tinggi,” katanya.
Saat ini, di Rumah Sakit Darurat COVID-19 yang isolasi mandiri mencapai 52,72 persen, masih cukup di sana, dan jumlah pasien yang diisolasi adalah 825, yang dirawat 2.041. “Sehingga kami punya hunian yang cukup untuk saat ini,” katanya.
Karena itu, ia mengharapkan kepada masyarakat untuk memutus penularan COVID-19 ini dengan melakukan konsisten disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Saya kita walaupun vaksin sudah dilakukan saya kira kita harus melakukan kehidupan baru katanlah, adaptasi kebiasaaan baru. Vaksin dengan kebiasaan baru dengan melakukan atur jarak, hindari kerumunan, kita harapkan semoga rumah sakit tidak ada peningkatan,” katanya. (lis)
Baca juga: Vaksin Sudah Ada, Doni Monardo Minta Tetap Patuhi Protokol Kesehatan