Jenderal Bintang Dua Kuda Hitam Calon Kapolri Baru
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki masa pensiun awal tahun 2021. Tentu, sejumlah nama perwira tinggi (Pati) Polri berpangkat jenderal bintang tiga mulai bergeliat untuk bisa menggantikan Jenderal Idham sebagai Tribrata 1.
Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane, melihat pencalonan bursa Kapolri untuk pengganti Jenderal Idham bisa dilihat dari penunjukan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada bulan Desember 2020.
“Dalam waktu dekat akan ada dua posisi Komjen (Komisaris Jenderal) yang pensiun, yakni Kepala BNN Komjen Heru Winarko dan Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komjen Didid Widjanardi,” kata Neta pada Jumat, 27 November 2020.
Seiring Komjen Heru akan masuk masa pensiun, Neta memperkirakan bakal ada mutasi besar lagi yang dilakukan oleh Kapolri dalam waktu dekat. Menurutnya, gerbong rotasi ini tahap pertama untuk menyongsong suksesi Kapolri di akhir Januari 2021.
“Diperkirakan gerbong rotasi kedua akan terjadi di Minggu pertama bulan Januari,” ujarnya.
Ia mengatakan salah satu syarat untuk bisa masuk dalam bursa calon Kapolri adalah harus menjadi jenderal bintang tiga (Komjen). Dalam gerbong rotasi pertama, ia melihat ada sejumlah nama jenderal bintang dua yang jadi kuda hitam bersaing ketat untuk masuk menjadi Kepala BNN. Tak memungkiri juga bisa dilirik jadi calon Kapolri.
“Tampilnya jenderal bintang dua menjadi Kepala BNN di awal Desember ini, tentu memunculkan persaingan baru dalam bursa calon Kapolri. Jika 1 Desember ada bintang dua yang masuk menjadi Kepala BNN, yang bersangkutan diperkirakan juga bakal meramaikan bursa calon Kapolri,” jelas dia.
Diketahui, salah satu syarat untuk menjadi calon Kapolri adalah anggota Polri yang berpangkat jenderal bintang tiga atau Komjen. Kini, ada beberapa Pati Polri yang diembuskan calon kuat menggantikan Jenderal Idham pada akhir Januari 2021.
Di antaranya Wakapolri Komjen Gatot Edy Prabowo, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, Kabaharkam Polri Komjen Agus Adrianto dan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli. (ase)